Stop Kekerasan Perempuan dan Anak--Gubernur Deklarasi Three Ends

id ,

Stop Kekerasan Perempuan dan Anak--Gubernur Deklarasi Three Ends

BUBUHKAN TANDATANGAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie membubuhkan tanda tangan sebagai upaya mendukung program membangun kesadaran untuk membendung terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Aula RSUD Tarakan, Minggu (27/11). (dok hu

Tarakan (Antara News Kaltara) – Permasalahan yang menimpa perempuan dan anak akhir-akhir ini kian meningkat baik secara nasional maupun internasional, di Kalimantan Utara (Kaltara) walaupun kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terlalu signifikan namun bukan berarti kita bebas dari permasalahan ini.

Hal itu diungkapkan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka acara Deklarasi Three Ends di Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Minggu (27/11).

“Saat ini kekerasan yang dihadapi perempuan dan anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran. Bahkan pelaku kekerasan bukan hanya orang luar ataupun orang tidak dikenal, namun juga berasal dari lingkungan terdekat termasuk orangtua sendiri,” katanya.

Menurut Gubernur, kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia sudah sangat memperihatinkan. Terbukti dengan banyaknya kasus-kasus yang mencuat ke publik. Dan tidak jarang kekerasan yang dilakukan berakibat pada melayangnya nyawa seseorang.

“Banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang,” sebutnya.

Ia mengungkapkan, saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat. Komnas perempuan mencatat tahun 2014 terdapat 293.220 ribu kasus terhadap kekerasan perempuan dan 2015 meningkat menjadi 321.752 kasus, sementara kasus pada anak terdapat 5.066 kasus meningkat menjadi 6.000 kasus.

“Jadi kekerasan perempuan dan anak ini bukannya menurun tetapi meningkat. Tentunya kasus tersebut juga terdapat di Kaltara, baik itu di Tarakan, Bulungan, Malinau, Nunukan dan Tana Tidung,” ungkapnya.

Untuk itu, dalam mengatasi permasalahan terhadap perempuan dan anak tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki program prioritas yang dikemas dalam Three Ends yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi.

Gubernur menyampaikan apresiasi dan menyambut baik program yang dicanangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut. Menurutnya, hal tersebut dalam upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia dan mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan.

Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat dan khususnya Bupati dan Walikota di Kaltara untuk tersentuh, ikut terlibat dalam pencegahan dan menjadi solusi bagi masalah perempuan dan anak. Dan kedepannya Provinsi Kaltara dapat menjadi teladan bagi daerah lain dalam upaya menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Tidak hanya itu saja, saya mengharapkan kegiatan ini dapat menjangkau seluruh masyarakat di Kaltara terkait dengan edukasi dan informasi perihal perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak yang dikemas dalam Three Ends. Lewat deklarasi ini menjadi titik awal berbagai pengalaman ilmu apapun yang kita punya terkait perempuan dan anak,”ujarnya.