Nelayan akan Dapat Bantuan Genset--Gubernur Berharap Produktivitas Perikanan Tangkap Meningkat

id ,

Nelayan akan Dapat Bantuan Genset--Gubernur Berharap Produktivitas Perikanan Tangkap Meningkat

BANTU NELAYAN : Gubernur Kalimantan Utara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau budidaya ikan melalui keramba terapung di Sebatik, Nunukan. (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) - Nelayan di Kalimantan Utara (Kaltara) patut bergembira, sebab tahun ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) akan memfokuskan program yang berorientasi pada kesejahteraan nelayan kecil.

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, berdasar informasi dari DKP, program tersebut antara lain direalisasikan dalam bentuk bantuan mesin genset untuk penerangan pada bagan (alat tangkap ikan) yang terpasang di beberapa titik di wilayah perairan Kaltara.

Seperti salah satunya di Mangkupadi, Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan dan Sebatik, Kabupaten Nunukan. Jumlah bagan yang akan diberikan bantuan, kata Irianto, sebanyak 140 titik yang akan disalurkan secara bertahap, agar nelayan di Kaltara dapat bekerja secara maksimal.

“Saya harapkan nelayan-nelayan yang ada di Kaltara terbantu dengan bantuan tersebut. Sehingga produktifitas hasil tangkap ikan mereka lebih produktif,” ujar Irianto, Senin (30/1). Selain mesin untuk penerangan, lanjutnya, bantuan lain yang akan diberikan berupa waring atau pukat yang biasa digunakan untuk bagan.

Tak hanya dari DKP Kaltara, Irianto mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga juga memberikan bantuan kepada para nelayan di provinsi termuda ini. Karena itu, Irianto berharap, melimpahnya bantuan dari Pemprov Kaltara maupun KKP dapat digunakan dengan baik oleh para nelayan di Kaltara.

“Bantuan dari KKP adalah bantuan kapal sebanyak 100 unit dengan kapasitas mesin 5 GT (gross ton), karena untuk nelayan kecil,” ungkap Irianto. “Salah satunya membangun cold storage untuk meningkatkan nilai tambah bagi nelayan kita,” lanjut dia lagi.

Sengaja dipilih daerah perbatasan sebagai tujuan pembangunan infrastruktur kelautan dan perikanan, menurut gubernur, karena program ini memang lebih dititikberatkan untuk peningkatan SDM (sumber daya manusia) dan pendapatan nelayan di wilayah terluar. “Kenapa dipilih Sebatik? Karena memang Sebatik telah ditetapkan sebagai pulau terluar,” tegasnya.

Terkait dengan pembangunan Politeknik Keluatan dan Perikanan di Sebatik, Irianto berharap pemerintah Nunukan dapat segera menyelesaikan persoalan lahan, karena sesuai syarat memang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Namun, pemprov tetap mendukung.

“Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Kaltara, Pak Amir Bakrie, bagaimana mengeksekusi secepatnya yang kita mampu. Tentu harus ada pelelangan secara terbuka, tapi kalau lahannya belum ada tidak bisa,” tandasnya.