Pemprov Tambah 4 BTS di Bulungan

id ,

 Pemprov Tambah 4 BTS di Bulungan

BANGUN BTS : Kepala Diskominfo Kaltara Syahrullah Mursalin membuka Seminar Penyusunan Perancangan Menara Telekomunikasi, Selasa (18/7). (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara Kaltara berencana menambah 4 tower Based Transceiver Station (BTS) di Kabupaten Bulungan. Hal ini untuk memudahkan akses komunikasi masyarakat Kaltara di daerah yang dianggap menjadi blank spot area.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltara Syahrullah Mursalin menyebutkan, pemasangan BTS akan dilakukan di sejumlah titik. Namun sebelum membangunnya, Diskominfo akan melakukan survei topografi terlebih dahulu untuk melihat keadaan wilayah dan sosial masyarakat setempat agar pembangunan dapat berjalan optimal. "Kita akan menentukan lokasi-lokasi pemasangan terutama yang tidak ada sinyalnya," ujar Syahrullah saat membuka Seminar Penyusunan Perancangan Menara Telekomunikasi, Selasa (18/7).

Syahrullah mengungkapkan untuk pemasangan awal, rencananya hanya akan menggunakan jaringan Second Generation (2G) atau jaringan Enhanced Data rates for GSM Evolution (EDGE) dari 2 provider yakni Telkomsel dan Indosat. Sedangkan untuk titik lokasi yang ditetapkan dari provider adalah Desa Mangkupadi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tridaya, dan Kecamatan Sekatak di Desa Klubir dan Desa Bengara. "Dari titik nominal tersebut akan ditentukan titik lokasi kandidat berdasarkan lokasi terdekat dari titik nominal," sebut Syahrul.

Perlu diketahui BTS merupakan suatu perangkat dalam jaringan telekomunikasi yang berbentuk sebuah tower dengan antena pemancar dan penerima yang berfungsi sebagai penguat sinyal sehingga dapat menghubungkan jaringan operator telekomunikasi seluler dengan pelanggannya.
Berdasarkan informasi Diskominfo Kaltara, pada 2016 telah dibangun BTS sebanyak 47 titik. Dengan rincian 41 titik dibangun melalui Kementerian Kominfo atau dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kemudian ada 6 titik yang dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara. "Sebanyak 41 titik dibangun di wilayah perbatasan. Sementara yang enam BTS, 4 titiknya di Bulungan, dua titik perbatasan juga," sebut Syahrul.

Sebanyak 41 titik tower BTS yang dibangun di wilayah perbatasan, sudah on air semua sejak Januari 2017. Sedangkan yang 6 titik sementara masih proses kerjasama dengan pihak operator seluler. "Kalau yang 41 titik tower BTS sudah on air, sudah dapat dimanfaatkan masyarakat. Tinggal yang 6 titik ini, sementara masih proses," ungkapnya seraya mengatakan, beberapa operator seluler telah menyatakan minatnya untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah, untuk pemanfaatan tower BTS tersebut.

Guna diketahui, 41 BTS yang dibangun pada 2016 itu tersebar di 2 kabupaten. Yaitu di Nunukan 23 titik dan Malinau 18 titik. Syahrul mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran yang lumayan besar untuk pembangunan BTS ini. Dengan dibantu oleh pihak provider atau perusahaan penyedia jasa seluler, melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). "Sistemnya pemerintah hanya mengganggarkan untuk operasional pengiriman dan lain-lain. Nilainya sekitar Rp 600 juta per titik. Kalau dihitung total anggarannya kurang lebih Rp 24,6 miliar," tuntas Syahrul.