Malam Ini Penutupan dan Pengumuman Juara

id ,

 Malam Ini Penutupan dan Pengumuman Juara

GLADI PENUTUPAN : Suasana persiapan acara penutupan STQ Nasional ke-24/2017 di Venue Utama, Masjid Baitul Izzah Islamic Center Kota Tarakan, Kamis (21/7). (dok humas)

Tarakan (Antara News Kaltara) - Perhelatan akbar, Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional ke-24/2017 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar di Kota Tarakan, akan berakhir malam ini (22/7). Sepanjang pagelaran event dua tahunan ini, sejak 15 Juli lalu hingga kemarin (21/7) mengalami kemajuan yang berarti dalam hal pelaksanaan lombanya. Evaluasi dan pembenahan terus dilakukan Panitia Daerah bekerjasama dengan Panitia Pusat STQ Nasional ke-24/2017.

Ketua Dewan Hakim STQ Nasional ke-24/2017 KH Said Aqil Husein Al-Munawar menuturkan, di malam penutupan nanti, akan diumumkan para juara di tiap cabang lomba. Sebagaimana diketahui, STQ Nasional ke-24/2017 menggelar tiga cabang lomba yakni, Cabang Tilawah Alquran dengan Golongan Musabaqahnya, yakni Golongan Anak-anak putera dan puteri, dan Golongan Dewasa putera dan puteri.

Lalu, Cabang Hifzh Alquran yang terdiri dari Golongan 1 Juz dan Tilawah putera dan puteri, Golongan 5 Juz dan Tilawah putera dan puteri, Golongan 10 Juz putera dan puteri, Golongan 20 Juz putera dan puteri, Golongan 30 Juz putera dan puteri. Yang terakhir, Cabang Tafsir Alquran, Golongan Tafsir Bahasa Arab putera dan puteri yakni hafalan 30 Juz dan tafsir Juz VII.

Dijelaskan Aqil, tidak ada kategori juara umum dalam STQ. "Yang ada, juara 1, 2 dan 3 di tiap golongan. Dan, biasanya nilai juara 1 sampai 3 beda tipis, hanya nol koma, jarang sekali sampai satu keatas," kata Aqil pada Konferensi Pers di Ruang Video Conference dan Press Conference Media Center STQ Nasional ke-24/2017, Kamis (21/7).

Aqil turut memastikan, Dewan Hakim yang terlibat dalam STQ kali ini merupakan orang yang dapat dipercaya. Mereka juga merupakan para qori-qoriah berkualitas. "Dewan Hakim sudah mengangkat sumpah, dan saya pastikan tak ada yang namanya juara itu didominasi kafilah dari Jawa atau daerah lainnya. Penilaian dilakukan dengan jujur. Bahkan, ketika memasuki arena, Dewan Hakim harus meletakkan handphone-nya pada tempat khusus. Dilarang membawa handphone saat melakukan penilaian, untuk mencegah hal tak diinginkan," jelas Aqil seraya menyebutkan, Dewan Hakim juga dilarang membocorkan nilai kepada publik sebelum diumumkan secara resmi.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pengawas, Aqil memastikan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan STQ Nasional kali ini cukup baik. Peserta juga mampu memaksimalkan potensinya, animo penonton juga cukup baik. “Ingat, di STQ kami tidak mencari kekurangan dari peserta. Tapi, yang kami push adalah potensi dan kemampuan maksimal dari peserta itu, untuk dikeluarkan pada saat pertandingan. Sampai dimana kemampuannya, disitu yang kami nilai," urai Aqil.

Disampaikan juga, peserta yang cukup menonjol pada perhelatan ini, adalah La Ode Musa Abu Hanafi yang bertanding di Cabang Hafidz Alquran Golongan 30 Juz Anak-anak Putera. Selain karena namanya yang sudah cukup dikenal, diakui Aqil, Musa juga masih memiliki potensi untuk digali secara maksimal. Salah satunya, pada cabang Haflah Alquran. "Cabang ini, qori selain mampu menghafal ayat, juga harus bisa menunjukkan dengan tepat nomor Juz dan letak ayat yang dibacakan didalam Alquran. Kita akan coba Musa untuk menguasai hal tersebut," jelas Aqil.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kaltara H Udin Hianggio yang juga Ketua Umum Panitia Daerah STQ Nasional ke-24/2017 menuturkan, penyelenggaraan STQ di Kota Tarakan ini terbilang sukses. Meski, tak dipungkiri masih ada kekurangan. Namun, Panitia Daerah bekerjasama dengan Panitia Pusat bahu membahu mengatasi kekurangan itu, demi kelancaran penyelenggaraannya hingga selesai.