Pasang Alat Deteksi Ikan untuk Mudahkan Nelayan

id ,

Pasang Alat Deteksi Ikan untuk Mudahkan Nelayan

JADI PERHATIAN : Nelayan di Kaltara terus diupayakan peningkatan kesejahteraannya oleh Pemprov Kaltara melalui DKP. Yang teranyar, DKP menempatkan alat pendeteksi ikan di 3 titik. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Untuk memudahkan para nelayan dalam melakukan profesinya, Pemprov Kaltara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan pemasangan alat pendeteksi ikan. Rencananya alat tersebut akan dipasang di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, dan Kota Tarakan.

"Setiap nelayan mau turun paling tidak dia sudah mengetahui kondisi laut mulai dari tinggi gelombang, kecepatan arus hingga pola migrasi ikan," ujar Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie, Rabu (2/8).

Irianto yang didampingi Kepala DKP Kaltara H Amir Bakry mengatakan, alat tersebut berfungsi untuk membantu nelayan yang ada di Kaltara agar mengetahui pola migrasi ikan. Selain pola migrasi ikan, alat bantu ini juga berguna untuk memberikan informasi mengetahui jenis ikan apa saja yang akan ditangkap, sehingga para nelayan dapat menyesuaikan alat tangkap yang akan digunakan.

Pemasangan alat tersebut, lanjut Irianto, merupakan program lanjutan sebelumnya. Dimana pada tahun sebelumnya, DKP Kaltara telah memberikan pelatihan penggunaan GPS dan pemanfaatan geospasial. Dengan adanya alat pendeteksi ikan akan memudahkan nelayan menangkap ikan karena telah mengetahui pergerakan dan sebarannya di laut.

Sebelumnya, sebanyak 20 perwakilan nelayan dari Bulungan, Tarakan, Nunukan dan Tana Tidung mengikuti pelatihan penggunaan GPS serta mendapatkan materi pelatihan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Dengan penggunaan teknologi nelayan akan lebih mudah mengetahui keberadaan ikan. Selama ini kan nelayan mencari dan menangkap sesuai insting. Mereka tidak tahu apakah banyak ikan di wilayah yang akan didatangi atau tidak," ujarnya.

Irianto menyebutkan, pelatihan GPS tersebut dimaksudkan agar nelayan dapat menggunakan teknologi yang membantu mengetahui posisi saat di laut, menentukan rute perjalanan, menandai tempat-tempat penting, seperti tempat yang banyak ikan dan tempat air yang dangkal.

Meskipun sebagai provinsi baru, Irianto meyakini para nelayan akan menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Karena menurutnya, dengan GPS akan bisa menghemat BBM, rute bisa ditentukan, sehingga kemungkinan salah arah sangat kecil.

Artinya, dengan pemanfaatan teknologi harapannya hasil tangkap nelayan menjadi meningkat. Ini juga ada hubungannya dengan Nawacita Presiden RI Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan Nawacita membangun sektor kemaritiman.

"Jadi dengan bantuan teknologi dapat menghemat waktu juga, nelayan bisa berangkat pagi pulangnya sore. Ini sangat menguntungkan bagi nelayan," ujarnya.

Selain itu, Irianto juga mengatakan, sentral-sentral nelayan akan dibuatkan running text yang bisa dimanfaatkan setiap nelayan yang akan melaut. Mulai dari pola migrasi ikan, cuaca, gelombang dan kecepatan arus.

“Yang terpenting yakni pola migrasi ikan. Agar para nelayan dapat menggunakan GPS untuk mengetahui migrasi ikan yang ada di Kaltara," sebutnya.

Berkaitan dengan alat pendeteksi pola migrasi ikan, Irianto pun juga menginstruksikan DKP Kaltara agar segera menyosialisasikannya kepada nelayan yang ada di Kaltara. Sosialisasi ini bertujuan agar nelayan yang ada dapat mengetahui penggunaan alat tersebut.

"Kita inginkan nelayan di Kaltara berkembang dengan menggunakan teknologi yang ada," sebutnya.

Teknologi tersebut direncanakan akan dipasang di 5 (lima) titik sentral di Kaltara seperti, Bulungan di Tanah Kuning, Tarakan di Tengkayu, Bunyu di PPI, Sebatik dan Nunukan di PPI.

"Untuk sementara, kita pasang 3 titik dulu, yakni di Tarakan, Sebatik dan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara. Sisanya menyusul secara bertahap," ungkapnya.

Sejauh ini, lanjut Irianto, pengetahuan penggunaan GPS oleh nelayan masih sangat minim. Karena itu, sangat diperlukan pelatihan-pelatihan sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan GPS. “Maka itu, pelatihan sangat penting diberikan bagi para kelompok nelayan," tegasnya.