Percepatan KIPI dan PLTA, Irianto Minta Dukungan ke KEIN

id ,

Percepatan KIPI dan PLTA, Irianto Minta Dukungan ke KEIN

DUKUNGAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berfoto bersama Ketua KEIN RI Soetrisno Bachir di kediamannya, Rabu (30/8). (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) - Tak hanya menggaet investor maupun komunikasi dengan pemerintah pusat melalui kementerian terkaitnya, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie juga melakukan upaya lain untuk mempercepat realiasasi kawasan industri di Kaltara. Salah satunya dengan meminta masukan dan dukungan dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Bertempat di kediaman Soetrisno Bachir, selaku Ketua KEIN Republik Indonesia di Jakarta, Gubernur melakukan diskusi mengenai pengembangan kawasan industri di Kaltara, Rabu (30/8).

KEIN sebagai perpanjangan tangan Presiden, kata Irianto, memiliki peran strategis untuk memberikan masukan dan kebijakan strategis kepada kepala negara agar program di Kaltara, terutama rencana pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, bisa terealisasi sesuai dengan target yang direncanakan. "Sebagai Ketua KEIN, beliau (Soetrisno Bachir) salah satu tugasnya adalah memberikan pertimbangan dan masukan kepada Presiden dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi dan industri nasional. Dengan tujuan untuk terwujudnya kesejahteraan rakyat dan makin meratanya hasil-hasil pembangunan ekonomi dan industri nasional ke seluruh wilayah Indonesia," ujar Irianto.

Dalam kesempatan itu, lanjut Gubernur, dirinya berdiskusi banyak hal berasama Soetrisno Bachir. Salah satunya adalah bagaimana agar KEIN dapat berperan dan berkontribusi untuk percepatan realisasi investasi pembangunan PLTA, KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, serta infrastruktur lainnya di Kaltara. "Saya juga secara resmi mengundang KEIN untuk melakukan kunjungan ke Kaltara, sekaligus menyarankan agar KEIN juga mengundang beberapa Gubernur untuk berdiskusi terkait pengembangan ekonomi dan Industri nasional dengan beberapa Menteri terkait," ujarnya.

Undangan itu ternyata disambut baik oleh Soetrisno Bachir. Mantan Ketua Umum PAN itu menyampaikan akan mengagendakan kunjungan kerja dirinya bersama anggota KEIN ke Kaltara. Termasuk akan mengundang Gubernur Kaltara untuk paparan di depan para Anggota dan mitra KEIN, terutama dalam rangka mendorong percepatan realisasi investasi PLTA, KIPI dan investasi lainnya di provinsi termuda ini.

"Untuk dimaklumi pertimbangan dan masukan KEIN kepada Presiden, besar pengaruhnya dalam perumusan kebijakan Presiden dalam pengembangan ekonomi dan industri nasional. Oleh karena itu, saya memanfaatkan momentum silaturahmi dengan Pak Soetrisno Bachir selaku Ketua KEIN tersebut, sekaligus dengan mempromosikan berbagai potensi dan prospek strategis pengembangan ekonomi dan industri nasional di Provinsi Kaltara," ujarnya.

Gubernur pun berharap, dari pertemuan ini yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan kunjungan KEIN ke Kaltara, serta dukungan dari KEIN, akan berdampak positif bagi mewujudkan masa depan Provinsi Kaltara yang lebih maju dan sejahtera. Juga untuk Indonesia yang kuat dan maju serta Kaltara terdepan.

Untuk diketahui, KEIN telah memilih empat sektor unggulan industri nasional. Sektor industri tersebut dimasukkan dalam peta jalan (road map) Strategi Industrialisasi Indonesia 2045 dan telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Empat sektor prioritas tersebut, ialah industri agro, maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Menurut Soetrisno, jika sektor tersebut dikembangkan akan membawa kemajuan pada ekonomi Indonesia.

Di sektor industri maritim misalnya, Soetrisno membeberkan banyak hal yang harus diperbaiki. Selama ini, menurutnya, industri maritim Indonesia masih kalau dengan Singapura. Mulai dari logistik, transportasi, eksploitasi biota laut dan sebagainya. Kaltara yang memiliki posisi strategis, memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor tersebut. Kepada Gubernur, Soetrisno pun meminta data-data dari Kaltara.

Begitu pun di sektor lain, seperti pariwisata, maupun ekonomi industri kreatif, dikatakan Soetrisno, pemerintah perlu banyak melakukan inovasi dan lebih kreatif. Masih banyak potensi wisata di Indonesia yang belum dikembangkan.

Soetrisno menambahkan, kondisi alam Indonesia mendukung industri ini. Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Termasuk di antaranya di wilayah Kaltara yang memiliki potensi SDA melimpah dan sekaligus posisi geografis yang strategis.