2018, Kaltara Bakal Punya 5 Toko Indonesia

id ,

Jakarta (Antara News Kaltara) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih menantikan realisasi kucuran anggaran pusat untuk mempercepat pembangunan Toko Indonesia di perbatasan Kaltara.

Rencananya, ada 4 unit Toko Indonesia akan dibangun Pemerintah Pusat, dan ditarget selesai fisiknya pada 2018. Persebarannya, dua toko berada di Kabupaten Nunukan, yakni di Pulau Sebatik dan Lumbis Ogong. Lalu dua lagi di Malinau, yakni di Pujungan dan Long Apung. Setiap Toko Indonesia itu akan menjual barang-barang dalam negeri ini.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menuturkan, menurut informasi Disperindagkop-UMKM Kaltara, Kementerian Perdagangan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Murni 2018 telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk setiap Toko Indonesia. "Artinya, untuk Kaltara bisa memperoleh sekitar Rp 80 miliar untuk pembangunan 4 Toko Indonesia di perbatasan," kata Gubernur, Selasa (5/9).

Besar harapan, anggaran dari Kementerian Perdagangan itu dapat diluncurkan awal 2018 sehingga progress fisik 4 Toko Indonesia tersebut dapat cepat terealisasi. "Selain APBN, dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi Kaltara tengah dibangun 1 unit Toko Indonesia di Long Bawan, Kecamatan Krayan, Nunukan. Nilainya, sekitar Rp 50 miliar," jelas Gubernur.

Gubernur menuturkan, dengan 5 unit Toko Indonesia yang diharapkan beroperasi tahun depan itu, banyak manfaat dapat diperoleh masyarakat Indonesia di perbatasan Kaltara. Di antaranya, masyarakat tak lagi bergantung pada produk negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Saya telah mengarahkan agar instansi terkait untuk memanfaatkan program SOA (Subsidi Ongkos Angkut) untuk mendistribusikan barang ke empat toko itu nantinya. Dan, barang Malaysia dilarang dijual di Toko Indonesia," tuntasnya.