Inseminator dari Kaltara Raih Terbaik I Kategori Introduksi

id ,

Inseminator dari Kaltara Raih Terbaik I Kategori Introduksi

TERBAIK : Kepala DPKP Kaltara Andi Santiaji berfoto bersama Ahmad Sudarsono, petugas IB asal Nunukan yang berhasil meraih peringkat I Lomba Inseminator Terbaik Kategori Daerah Induksi. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil meraih prestasi dalam bidang Inseminasi Buatan (IB). Hal ini menyusul keberhasilan Ahmad Sudarsono, salah seorang petugas IB atau inseminator dari Kabupaten Nunukan yang mewakili Kaltara, meraih terbaik I tingkat nasional untuk kategori daerah introduksi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Andi Santiaji mengatakan, dalam lombapetugas inseminator ada tiga kategori. Yaitu kategori daerah swadaya, daerah pengembangan, kategori daerah introduksi. Kaltara termasuk dalam kategori daerah introduksi. "Dari empat provinsi baru, Kaltara dapat menembus tingkat nasional dengan diwakili oleh petugas IB kami, Ahmad Sudarsono. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Pertanian RI pada ajang penganugerahan Adi Karya Peternakan pada acara Jambore Peternakan Nasional 2017," ujar Andi Santiaji.

Program IB di Kaltara, kata Andi dilakukan, sebagai pendukung program pemerintah, yaitu Upaya Khusus (Upsus) Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab). Di mana hingga 2017 ini, Kaltara sudah melaksanakan inseminasi sebanyak 2.078 dari target 2.591. Jadi, jika dipersentasikan realisasi keberhasilan IB sudah mencapai 80,2 persen. "Pencapaian kita sudah 80 persen, sehingga Kaltara masuk dalam 3 besar provinsi yang keberhasilan Upsus Siwab-nya terbaik. Kalau melihat keberhasilan yang diraih teman-teman di lapangan, kita optimis dapat di atas target sekitar 3.000 ekor bahkan lebih pada akhir tahun nanti," katanya.

Dari hasil IB yang dilakukan terhadap 2.078 ekor ternak tersebut, kata Andi, sudah didapatkan kebuntingan sebanyak 1.109 ekor atau 53 persen. "Secara berkala kita melaporkan kepada Kementan (Kementerian Pertanian) melalui Ditjen (Direktorat Jenderal) Peternakan dan Kesehatan Hewan," imbuh Andi Santiaji.

Untuk mendukung suksesnya program IB di Kaltara, Andi mengatakan, pihaknya tiap tahun mengirim beberapa petugas IB untuk mengikuti pelatihan ke beberapa balai-balai pelatihan IB yang ada di bawah Kementerian Pertanian. "Untuk tahun ini kami mengirim beberapa orang ikut pelatihan. Yaitu petugas IB 4 orang, petugas pemeriksaan kebuntingan 8 orang, dan petugas asisten reproduksi sekitar 8 orang. Anggaran kita dapat dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," katanya lagi.

Selama ini, jenis sapi yang dikembangkan di Kaltara kebanyakan jenis Sapi Bali. Hal ini karena secara sifat Sapi Bali sangat adaptif di berbagai tempat. Termasuk di Kaltara. Ke depan, DPKP Kaltara akan mencoba mengembangkan sapi-sapi jenis lain. Bahkan sapi eksotik yang hasil IB-nya dapat mencapai bobot hingga 1 ton. "Namun ada masalah kita dalam mengembangkan sapi-sapi eksotik ini, karena dengan bobot besar pedagang masih kewalahan untuk membeli, karena harganya mahal," tuntasnya.