Ahmad Sudarsono, Juara I Nasional Petugas Inseminator Daerah Introduksi 2017

id ,

Ahmad Sudarsono, Juara I Nasional Petugas Inseminator Daerah Introduksi 2017

TERBAIK : Ahmad Sudarsono kala melakukan pemeriksaan kesehatan ternak sapi. (dok humas)

Satu lagi warga Kalimantan Utara (Kaltara) berprestasi di kancah nasional. Kali ini melalui bidang peternakan dan kesehatan hewan, khususnya Sapi. Dia adalah Ahmad Sudarsono, petugas inseminator dari Kabupaten Nunukan, yang meraih juara I tingkat nasional. Berikut ulasan singkatnya.

MUKHLIS, HUMAS PROVINSI KALTARA

Di pekan terakhir September, staf honorer bidang peternakan dan kesehatan hewan sekaligus petugas inseminator Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan itu, didaulat menjadi yang terbaik dari seluruh petugas inseminator di negeri ini.



Ahmad Sudarsono nama lengkapnya. Ia menjadi Juara I Nasional Petugas Inseminator untuk kategori daerah introduksi tahun ini. Penghargaan tersebut diraihnya karena keberhasilannya mencapai target Inseminasi Buatan (IB) pada program Upaya Khusus (Upsus) Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB). Apresiasi itu disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada ajang penganugerahan Adi Karya Peternakan yang merupakan rangkaian Jambore Peternakan Nasional 2017.

"Wilayah kerja kami, sedianya mencakup seluruh Kabupaten Nunukan. Namun lebih sering bertugas di wilayah Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan," kata suami dari Suriyati tersebut, Selasa (26/9).

Dikisahkannya, ia berkarya di DPKP Nunukan sejak 2005. Dan, mulai aktif melaksanakan IB pada 2013. Selama dipercaya menjadi inseminator, keberhasilan maupun kegagalan sudah menjadi hal yang lumrah dirasakan Ahmad. "Semua petugas inseminator pasti pernah gagal melaksanakan IB. Namun, kegagalan tersebut, kami anggap sebagai keberhasilan yang tertunda. Positifnya, kami semakin terpicu untuk mencari tahu apa penyebab kegagalan itu," jelas pria kelahiran Nunukan itu.

Dari pengalaman 4 tahun melaksanakan IB, Ahmad pun berhasil menginventarisir penyebab kegagalan IB selama ini. "Penyebab kegagalan itu biasanya, karena kurang tepatnya waktu pelaksanaan inseminasi serta adanya gangguan pada sistem organ reproduksi ternak tersebut," urai ayah dari Alfiah Nur Syifa dan Ahmad Dzaky Dzailani tersebut.

Disamping kegagalan pelaksanaan IB, faktor non teknis lainnya juga menjadi kendala bagi petugas inseminator di Nunukan. "Kendala di lapangan itu, umumnya sulitnya menjangkau lokasi ternak yang perlu IB. Selain itu, sering kami jumpai kondisi ternak yang dilepas di lahan penggembalaan," ucap pria kelahiran 28 Juli 1981 itu.

Kendala yang muncul itu, pun disiasati Ahmad dengan sejumlah cara. Adapun pendekatan yang dilakukan, di antaranya mengajak pemilik ternak untuk mengandangkan ternaknya agar memudahkan untuk pelayanan kesehatan hewan maupun IB. Disarankan pula, untuk membuat kandang jepit guna memudahkan pemeriksaan hewan ternak. "Intinya, kami berupaya mencari cara untuk mengubah pola pikir peternak dari tradisional menjadi lebih mengerti teknologi peternakan terkini. Tujuannya, tidak lain, untuk peningkatan kualitas ternak," papar Ahmad.

Ahmad mengaku, dengan kendala dan risiko kegagalan tersebut, nyaris tak ada hari libur bagi petugas inseminator dalam upaya memajukan kesejahteraan peternak. Dengan metode pelayanan jemput bola, Ahmad mampu melakukan inseminasi 7 hingga 10 ekor per hari. Jenis sapi yang umumnya dilakukan IB, Sapi Bali. "Kalau dibandingkan daerah di luar Kaltara, sedianya target IB di Nunukan masih sangat kecil. Ini mengingat Nunukan masih daerah introduksi," urai Ahmad.

Program IB di Kaltara sendiri, sebagai pendukung program Upsus Siwab, hingga 2017, sudah terealisasi inseminasi sebanyak 2.078 dari target 2.591. Jadi, jika dipersentasikan realisasi keberhasilan IB sudah mencapai 80,2 persen. "Kami merasa beruntung mendapatkan dukungan yang besar pula dari DPKP Provinsi Kaltara. Baik dukungan dalam bimbingan maupun operasional lapangan sehingga cukup membantu mempermudah kami menjangkau daerah yang jauh dari pusat kabupaten," tutur peraih terbaik I Petugas Inseminator tingkat Provinsi Kaltara tahun 2017 ini.