Dengan nilai total 84,72, Amirullah berhasil menyisihkan 4 saingan terberatnya, masing-masing dari perwakilan Lampung (juara 2), Kalimantan Barat (Kalbar)-juara 3, dan Jawa Timur (Jatim) sebagai juara favorit putra.
Atas keberhasilan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, utamanya Dinas Perhubungan (Dishub) memberikan apresiasi kepada Amirullah. Dishub juga berharap, kreativitas dan inovasi yang ditelurkan Amirullah, dapat diaplikasikan dan didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. "Amirullah mempresentasikan sebuah kreativitas dan inovasi yang penting bagi peningkatan keselamatan berlalu lintas di hadapan tim juri. Nama inovasinya, Aplikasi ION SPOT atau Interface Visualization of Blackspot yang berguna untuk memberikan efek visualisasi batas kecepatan jalan dan titik-titik rawan kecelakaan," kata Taupan Madjid, Kepala Dishub Kaltara, Kamis (12/10).
Aplikasi yang disebut dapat dioperasikan melalui perangkat telepon pintar atau smartphone ini, juga dilengkapi dengan sistem edukasi bagi para pengguna jalan raya tentang pelanggaran lalu lintas yang didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). "Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi ini, Pemprov bertindak sebagai pendamping. Dari itu, sangat diharapkan dukungan maksimal dari Pemda, utamanya penganggaran agar aplikasi ini dapat benar-benar diwujudkan pemanfaatannya, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat banyak. Sungguh sebuah inovasi yang sangat membantu masyarakat juga pemerintah meminimalisir kecelakaan lalu lintas," ujar Taupan.
Lebih jauh, Taupan berharap apa yang dilakukan oleh Amirullah tersebut, dapat ditiru bahkan dikembangkan jauh lebih baik oleh pelajar lainnya. "Keberhasilan ini diharapkan mendorong para pelajar di Kaltara untuk belajar lebih baik, hingga mampu berkreativitas dan berinovasi lebih baik dari sebelumnya," ungkap Taupan. Pada event yang sama, setahun lalu, wakil Kaltara juga berhasil menorehkan prestasi dengan menduduki peringkat ketiga.