Gubernur Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian Kaltara

id ,

Gubernur Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian Kaltara

SILATURAHMI : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berfoto bersama salah satu tokoh agama dan pemuda di Kaltara di sela pertemuan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, FKPD, DPRD dan jajaran Pemda di Pendopo Rumjab Gubernur, Tanjung Selor, Mingg

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengatakan, selain untuk mempererat hubungan dan komunikasi antar instansi maupun dengan masyarakat, melalui silaturahmi juga banyak dihasilkan kebaikan. Demikian disampaikan Irianto saat melakukan pertemuan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan jajaran pemerintah daerah di Pendopo Rumah Jabatan Gubenur di Jalan Enggang, Tanjung Selor, Minggu (29/10) malam. "Silaturahmi juga bisa mendatangkan rejeki. Baik itu berupa rejeki materi, kesehatan, dan nikmat lainnya dari Allah SWT," ucapnya mengawali sambutan pada malam silaturahmi tersebut.

Tujuan lain dari acara silaturahmi itu, kata Irianto, untuk menyampaikan atau meneruskan hasil Rapat Kerja Pemerintah yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, beberapa waktu lalu.

Ada beberapa hal disampaikan dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait dengan Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam). Gubernur menegaskan, bahwa keamanan merupakan hal penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat di Kaltara untuk menjaga kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah terjalin. "Masyarakat Kaltara harus bersyukur, karena meski memiliki beragam suku, adat dan budaya, kita tetap bisa menjaga persatuan dan kedamaian. Banyak contoh dari negara lain, yang hancur karena bermula perselisihan. Seperti di Afganistan, Suriah dan lain-lainnya. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua," ujarnya.

Masih dalam pertemuan tersebut, lanjut Gubernur, Presiden menyampaikan pesan, bahwa pada 2018 dan 2019 adalah tahun politik. Selain adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, juga menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Legeslatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). "Meski saya meyakini masyarakat sudah semakin dewasa, keamanan perlu diantisipasi sejak dini," kata Irianto.

Diungkapkan, menjadi pemimpin di Indonesia, mulai dari presiden, sampai ke gubernur maupun bupati/walikota merupakan amanah yang berat. Namun, sangat disesalkan, terkadang masih ada saja, sebagian masyarakat yang suka mencibir, bahkan menghina pemimpinnya. "Melalui media sosial, ada yang menghina Presiden, menyebar kebencian. Ini juga patut diwaspadai. Kepada aparat kepolisian, saya minta agar melakukan tindakan tegas. Kalau ada yang melanggar, beri sanksi yang sesuai undang-undang. Jangan sampai ada pembiaran, karena kalau sampai dibiarkan dikhawatirkan akan semakin gampang orang melakukan hal-hal yang keliru tersebut," ujarnya.

"Kita semua sadar, bahwa sekarang adalah era demokrasi. Namun perlu dipahami demokrasi yang baik, bukan seenaknya sendiri. Tetap ada batasan-batasan. Ada aturannya. Bahkan kalau melanggar ada sanksi pidananya," lanjut Irianto.

Yang kedua, hal yang disampaikan Presiden, adalah mengenai pembangunan ekonomi. Masyarakat, utamanya jajaran pemerintah daerah, diminta untuk berusaha menumbuhkan ekonomi, serta menjaga kestabilan inflasi. Tentunya dengan hati yang bersih dan jernih.

Secara teori maupun praktik, sebut Irianto, ekonomi akan tumbuh karena investasi. Investasi merupakan mesin pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur dan jajarannya terus berusaha memperbanyak investasi. Apalagi di Kaltara sebagai daerah yang baru.

Gubernur menyebutkan, investasi ada dua. Yaitu investasi pemerintah, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kemudian investasi swasta. Telah banyak investor yang berminat masuk ke Kaltara, baik dari dalam maupun luar negeri. "Sering saya sampaikan, investasi akan berhasil tergantung dari kita sendiri. Masyarakatnya. Oleh karena itu saya mohon didukung. Terutama dari para stakeholder yang ada di Kaltara. Investasi ini adalah masa depan kita. Bukan untuk masyarakat sekarang, tapi juga untuk anak cucu kita ke depan," tandasnya.

Irianto menegaskan, bahwa investasi di Kaltara bukan mimpi. Namun progres untuk mengarah terwujudnya itu sudah ada. Bahkan dukungan dari pemerintah pusat sudah nyata. Salah satunya dengan memasukan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). "Dalam investasi, hal utama yang ingin kita wujudkan segera adalah ketersediaan listrik. Kita akan membangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Investor sudah siap, dan insya Allah awal 2018 sudah dimulai. Saya meminta kepada para tokoh masyarakat, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat. Terutama terkait dengan lahan. Sejauh ini, persoalan itu (lahan) yang selalu menjadi masalah. Padahal ini (PLTA) adalah untuk kepentingan kita bersama, terutama untuk masa depan Kaltara," papar Irianto.

Ditambahkan Gubernur, untuk mewujudkan investasi, seluruh elemen harus kerja keras, dan bergerak cepat. Apalagi di era sekarang. Di mana persaingan semakin ketat. "Kalau di sini investasi tidak diterima, mereka akan pindah ke daerah lain, bahkan ke negara lain. Sekali lagi, saya berharap kepada masyarakat untuk mendukung. Termasuk menjaga kondisi Kaltara yang kondusif, aman dan damai. Karena ini juga penting dalam investasi," tutupnya.