Jakarta
(Antara News Kaltara) - Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menyempatkan
diri untuk berdiskusi singkat dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Waseso. Hal itu dilakukannya sesaat akan
meninggalkan Kota Solo di Bandara Adi Soemarmo, Rabu (8/11)
Dalam
perbincangan tersebut, Gubernur mendiskusikan tentang upaya dukungan untuk
mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BNN Provinsi Kaltara dalam
peningkatan pemberantasan narkoba.
"BNN,
seperti disampaikan Pak Budi Waseso, menaruh perhatian khusus untuk Kaltara.
Sebab, Kaltara merupakan daerah perbatasan, yang tingkat kerawanan sebagai
pintu masuknya narkoba dari luar negeri tinggi," ujarnya.
Sebelumnya
BNN Provinsi Kaltara telah melaporkan beberapa hal kepada Gubernur. Salah
satunya terkait dengan kantor yang sementara masih menumpang di Kantor Polsek
di Tarakan. Gubernur mengatakan, pihaknya akan mengupayakan untuk membantu
mencarikan tempat sebagai Kantor BNNP Kaltara. "Insya Allah, tahun 2018
nanti kita upayakan bantu kantor. Meski sementara nanti tetap menyewa,"
kata Irianto.
Dijelaskan
Irianto, saat ini tingkat jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di
seluruh Indonesia, termasuk di kawasan perbatasan tergolong tinggi. Sehingga
keberadaan BNNP Kaltara dianggap begitu penting.
"Seperti
kita ketahui akhir-akhir ini, penyelundupan narkoba sekarang sudah berasal dari
negara tetangga. Itulah perlu ada lembaga vertikal yang menangani pemberantasan
narkoba terutama di daerah perbatasan, seiring nawacita Pak Presiden (Presiden
RI Joko Widodo red.)," jelasnya Irianto.
Karena itu, lanjut Irianto, keberadaan BNNP
nantinya diharapkan sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan memutus mata
rantai jaringan narkoba. Terlebih lagi di daerah perbatasan yang diketahui
memiliki pelabuhan ilegal maupun jalan-jalan tikus untuk memasukkan barang
haram tersebut.