Nurdin Abdurrahman, Penerima Penghargaan dari Pemprov Kaltara

id ,

Nurdin Abdurrahman, Penerima Penghargaan dari Pemprov Kaltara

TELADAN : Nurdin Abdurrahman, menerima penghargaan dari Pemprov Kaltara atas kepeduliannya terhadap lingkungan. (dok humas)

Tak banyak sosok yang seperti Nurdin Abdurahman. Atas kepeduliannya terhadap lingkungan, warga Mamburungan, Tarakan Timur ini, menyisihkan waktunya untuk menanam mangrove sebagai upaya mencegah terjadinya abrasi pantai.

MUKHLIS, HUMAS PROVINSI KALTARA

Manfaat hutan mangrove begitu besar. Selain mencegah abrasi, serta peresapan air laut ke daratan, mangrove juga dapat meningkatkan hasil budidaya petambak. Atas pertimbangan itulah Nurdin Abdurahman, selaku ketua kelompok Tani Tambak Windu Kota Tarakan, getol menggalakkan pelestarian mangrove.

Nurdin merupakan salah satu tokoh di Kaltara yang menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, atas kepeduliannya terhadap lingkungan. Penghargaan itu diserahkan Selasa (28/11) kemarin bersamaan dengan puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang dilangsungkan di Markas Komando Brigadir Infanteri (Mako Brigif) 24/Bulungan Cakti (BC) di Desa Gunung Sari KM 12, Tanjung Selor.

Hingga saat ini, sedikitnya sudah 400.000 lebih pohon yang ditanam Nurdin di Hutan Mangrove yang berada di daerah Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur. "Selama 1 bulan setengah kami menanam pohon mangrove ini dan dikerjakan dalam 2 tahap tahap. Pertama kami menanam 100 hektare, tahap keduanya 50 hektare. Sekarang jumlah pohon mangrove yang kami tanam sejak tahun lalu sudah mencapai 400.000 lebih," papar Nurdin.

Tak sekedar ditanam, Nurdin mengatakan, ratusan pohon mangrove itu juga selalu dipelihara dan di jaga dengan baik. Hingga kini tumbuh dengan baik. "Kami selalu koordinasi dengan teman-teman kelompok, karena pohon mangrove itu tetap dipelihara terus-menerus. Sehingga tambak yang gersang itu akan kembalikan kesuburan lahannya," katanya.

Menyadari hal itu, Nurdin mengatakan, pertambakan dengan mangrove tidak bisa dipisahkan. "Kami punya pengalaman sudah 40 tahun di tambak. Jadi sudah paham, ternyata keberhasilan pembudidaya petambak itu tidak lepas dari lingkungan sekitarnya. Terutama keberadaan mangrove," ungkap Nurdin.

Nurdin yang juga sebagai koordinator kelompok tani di Kaltara, kini telah membina beberapa kelompok petambak di Tarakan dan Tanah Kuning, Bulungan. Semua kelompok yang dibina, selalu digalakkan untuk melestarikan mangrove. Ia berharap, penanaman pohon mangrove ini dapat terus ditingkatkan di Kaltara. Apalagi, mengingat provinsi ini memiliki banyak lahan.(****)