"TEMPOLA BETE" Bawa Peserta dari Pemprov Kaltara Terbaik

id ,

 "TEMPOLA BETE" Bawa Peserta dari Pemprov Kaltara Terbaik

H Sunardi, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Satu lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan prestasi yang membanggakan. Setelah sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Dr Suheriyatna, yang mendapatkan penghargaan terbaik saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM) I, kini salah satu kepala bidangnya menyusul dengan prestasi serupa.

Dia adalah H Sunardi, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara. Peserta Diklat PIM III Angkatan 3 yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 14 Agustus hingga 30 November itu, tercatat sebagai peserta dengan predikat kelulusan excellent atau terbaik dari 27 peserta lainnya se Kaltim-Kaltara.

Diklat PIM III tahun ini diikuti 27 peserta. Terdiri dari 13 peserta Pemprov Kaltim, 3 orang dari Pemprov Kaltara, 10 orang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, serta 1 dari Pemkab Penajam Paser Utara (PPU). Sunardi meraih penghargaan sebagai peserta terbaik, atas Proper yang dibuatnya dengan judul "Tempat Pengelolaan Akhir Sampah Berbasis Teknologi (TEMPOLA BETE)".

Menurut Dr H Fitriansyah ST MM, selaku pembimbing sekaligus instruktur dalam Diklat tersebut mengatakan, Inovasi "TEMPOLA BETE" yang digagas oleh Sunardi, adalah sebuah terobosan pengelolaan sampah yang terpadu, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna dengan melibatkan seluruh aspek yang ada. "Manfaatnya pun sangat besar bagi seluruh stakeholder, terutama bagi masyarakat banyak. Mudah-mudahan inovasi ini dapat dikembangkan di seluruh daerah di Kaltara. Bahkan ke depannya bisa menjadi pilot project untuk wilayah Kalimantan," ungkap Fitriansyah.

Dia berharap, inovasi yang dilakukan tidak berhenti sampai di sini. Namun, ini hanya merupakan awal dari inovasi-inovasi lain, yang perlu dikembangkan oleh reformer nantinya. "Kami berharap terus berinovasi setelah selesai Diklat," imbuh dia.

Sunardi sendiri, menyampaikan syukur dan terima kasihnya atas penilaian yang diberikan oleh para pembimbing dan instruktur dalam Diklat tersebut. "Proper ini saya buat, karena pemikiran kita dalam rangka mencari inovasi untuk penanganan masalah sampah, utamanya di Kaltara pada masa mendatang," kata Sunardi singkat.