Potensi Wisata Pantai Kaltara

id potensi wisata pantai kaltara

Potensi Wisata Pantai Kaltara

potensi wisata pantai Kaltara

undefinedpotensi wisata pantai Kaltara

potensi wisata pantai Kaltara

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Kalimantan Utara selain memiliki potensi obyek wana wisata --sebagian kawasan "heart of Borneo" di daerah itu-- dan obyek wisata petualangan arum jeram, ternyata juga menyimpan obyek wisata pantai yang belum tergaraf optimal.

Dilaporkan di Tanjung Selor, Minggu bahwa salah satu obyek wisata pantai yang kini banyak dikunjungi warga untuk mengisi hari libur adalah Pantai Tana Kuning dan Mangkupadi yang lokasinya berdekatan.

Jika potensi tersebut bisa digaraf optimal, diperkirakan bisa memberikan kontribusi signifikan bagi PAD (pendapatan asli daerah) Bulungan.

Beberapa warga yang mengujungi pantai itu mengaku bahwa selain pemandangan indah, maka dengan kian terbenahi infrastruktur sehingga jarak sekitar 60 Km dari pusat Kota Tanjung Selor, Bulungan itu tidak terasa lagi.

Bahkan, sebagian warga dengan mengendarai sepeda motor bersama rekan-rekannya mengunjungi obyek wisata pantai berpasir putih itu.

Meskipun berbagai fasilitas umum masih minim namun tidak mengurangi minat warga mengunjungi kawasan itu saat hari libur.

Pengembangan wisata pantai di kawasan itu terbantu dengan program strategis Pemprov Kaltara yang kini menjadi program nasional, yaitu pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur.

Terkait KIPI, kini menjadi incaran investor asing, termasuk baru-baru ini, perusahaan raksasa asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) China Gezhouba Group International Engineering Co. Ltd menyatakan minatnya saat bertemu Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.

Pembangunan jalan menuju KIPI menjadi prioritas karena Pemprov Kaltara menilai bahwa akses ke lokasi tersebut sangat penting dalam peningkatan perekonomian di Kaltara.

Jalan menuju KIPI kita meneruskan jalan yang sebelumnya dibangun Pemkab Bulungan, yaitu dari Tanah Kuning-Binai.

Pemprov sudah memulai pembangunan fisik sejak 2015, yakni dari Binai sampai Sajau.

Program berlanjut pada pada 2016 dan 2017 hingga tembus Tanjung Selor.