Program "Dokter Terbang" Berlanjut di 2018

id ,

Program "Dokter Terbang" Berlanjut di 2018

TERUS BERLANJUT : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat menghadiri pengobatan gratis di Kecamatan Long Apung, Kabupaten Malinau. (dok humas)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Pemenuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan menjadi perhatian serius pemerintah provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Melalui program "dokter terbang" yang digagas oleh Dr H Irianto Lambrie sejak 2014 lalu, pemerintah menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.

Program yang dinilai cukup berhasil dan sangat dirasa manfaatnya oleh masyarakat itu, akan terus berlanjut. Termasuk pada 2018 ini. "Saya minta program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terus dilakukan. Seperti salah satunya program dokter terbang ini," kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.

Gubernur mengatakan, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

Pertimbangan itu lah yang menjadikan tantangan tersendiri bagi Irianto Lambrie yang kala itu (2014) masih menjadi Penjabat (Pj) gubernur untuk menggagas program pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Kaltara yang berada di daerah terpencil dan terisolir.

"Program dokter terbang ini dilakukan di daerah perbatasan, terpencil, dan kepulauan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal," jelasnya.

rianto mengatakan, tahun ini program "Dokter Terbang" tetap dilaksanakan. Bulan depan (Februari) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara akan menyurati kepada Dinkes Kabupaten Nunukan dan Malinau, agar melakukan penjaringan atau pendataan penyakit di wilayah perbatasan, terpencil dan kepulauan itu.

"Dari hasil penjaringan atau pendataan penyakit oleh pemerintah kabupaten ini, bisa kita ketahui atau terdiagnosa penyakit apa yang terbanyak di wilayah itu. Sehingga saat tim dokter turun nanti bisa menyesuaikan," ujar Irianto.

Lebih lanjut Gubernur Kaltara memaparkan, selama 2017 lalu, terdapat enam lokasi pelaksanaan pelayanan dokter terbang yang melibatkan dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam. Dengan didampingi paramedis lainnya.

"Dalam setahun ada 3 kali kegiatan 'dokter terbang'. Dilakukan pada tiap triwulan. Di mana setiap 1 kali kegiatan, ada 2 lokasi yang dikunjungi. Sehingga secara keseluruhan ada 6 lokasi yang dikunjungi. Dengan melihat jumlah penduduk dan jumlah penyakit yang diderita," ungkapnya.

Irianto mengatakan, dalam sekali kegiatan dokter terbang dilakukan selama 2 hingga 3 hari. Tak hanya menangani warga yang mengalami penyakit biasa, jika ada pasien yang darurat juga langsung ditangani.

"Saya menginginkan agar program dokter terbang pada 2018 ini diprioritaskan pada desa-desa yang belum pernah didatangi oleh dokter terbang. Seperti pada 2017, minimal dua dokter spesialis yang akan kita terbangkan," kata gubernur lagi.

Terbatasnya sarana prasarana kesehatan, terutama di daerah perbatasan, terpencil dan kepulauan, merupakan salah satu kendala yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Melalui program dokter terbang di wilayah tersebut, gubernur berharap masyarakat bisa terbantu. Karena seperti diketahui, pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk di wilayah yang sulit terjangkau wajib diberikan.

Pelaksanaan Program "Dokter Terbang" 2017

Dilakukan 6 titik lokasi di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan di Kaltara:

1. Kecamatan Sembakung

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Atap Kecamatan Sembakung melibatkan dokter spesialis anak dan dokter sepesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan sebanyak 239 pasien. Dengan rincian, pasien penyakit dalam sebanyak 179 orang dan 60 pasien penyakit anak.

2.Kecamatan Seimanggaris

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Seimanggaris melibatkan dokter spesialis anak dan dokter sepesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan dokter terbang sebanyak 497 orang. Dengan rincian pasien penyakit dalam sebanyak 396 orang dan 101 pasien penyakit anak.

3.Long Bawan

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Long Bawan Kecamatan Krayan melibatkan dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang dilayani sebanyak 352 pasien. Dengan rincian, pasien penyakit dalam sebanyak 268 pasien dan 84 pasien penyakit anak.

4. Long Layu

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Long Layu Krayan Selatan melibatkan dokter spesialis anak dan dokter sepesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang dilayani sebanyak 137 pasien. Dengan rincian, pasien penyakit dalam sebanyak 105 orang dan 32 pasien penyakit anak.

5.Pembeliangan

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Pembeliangan Kecamatan Pembeliangan melibatkan dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang terlayani sebanyak 252 warga. Dengan rincian pasien penyakit dalam sebanyak 196 pasien dan 56 pasien penyakit anak.

6. Sei Ular

Pelayanan dokter terbang di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sei Ular melibatkan dokter spesialis anak dan dokterspesialis penyakit dalam. Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan sebanyak 413 pasien. Dengan rincian, pasien penyakit dalam sebanyak 298 orang dan 115 pasien penyakit anak.

KENDALA ATAU HAMBATAN

1. Lokasi pelayanan yang sulit di jangkau dan keterbatasan saran transportasi.

2.Keterbatasan tenaga dokter spesialis di Kaltara.

3. Keterbatasan jumlah bawaan di pesawat, sehingga sering terjadi over bagasi karena jumlah obat-obatan yang dibawa sangat banyak.

Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, 2018