Irianto: Siapkan Ambulan Khusus untuk Jemput Pasien Warga Miskin

id Pelayanan , Kesehatan,Warga kurang mampu,Ambulan khusus

Irianto: Siapkan Ambulan Khusus untuk Jemput Pasien Warga Miskin

KEPEDULIAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyapa dan berdialog dengan pasien lansia saat inspeksi ke RSUD Tarakan, kemarin (20/3). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menaruh perhatian serius terhadap pelayanan kesehatan bagi warga Kaltara. Terutama, warga kurang mampu. Bahkan secara khusus, Gubernur memerintahkan kepada seluruh pimpinan rumah sakit maupun tempat pelayanan kesehatan di Kaltara, memberikan pelayanan secara maksimal terhadap pasien warga miskin. “Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah memberikan bantuan berupa mobil ambulans kepada seluruh kabupaten dan kota. Saya minta ambulans ini dimanfaatkan secara maksimal. Utamanya untuk melayani warga miskin," kata Irianto.

"Saya juga sudah perintahkan kepada seluruh rumah sakit di Kaltara, agar jangan sampai ada warga miskin yang telantar tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Ada ambulans ini, untuk menjemput warga miskin yang sakit, gratis!" ujar Gubernur yang didampingi Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dr M Hasbi Hasyim saat melakukan inspeksi ke RSUD Tarakan di Kelurahan Kampung 1/Skip, Tarakan Tengah, Selasa (20/3).

Dalam inspeksinya, Gubernur mendatangi sejumlah instalasi perawatan yang ada di rumah sakit rujukan di Kaltara itu. Termasuk mengecek kelengkapan fasilitas pendukung perawatan kesehatan yang ada di RSUD Tarakan.

Di sela-sela tinjauannya, Gubernur menyempatkan untuk menyapa dan berdialog dengan sejumlah pasien. Ada beberapa keluhan dan masukan yang disampaikan warga. Oleh Gubernur keluhan dan masukan warga tersebut akan menjadi atensi. Bahkan secara langsung meminta kepada direktur rumah sakit untuk menindaklanjutinya.

Selain berdialog dengan warga, Gubernur ingin memastikan penyediaan dokter spesialis di rumah sakit terpenuhi. Jika kurang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan mendukung sepenuhnya penyediaannya. Utamanya, menyekolahkan warga Kaltara untuk menjadi dokter spesialis. "Bukan hanya dokter yang sudah eksis saja, namun yang masih kuliah dan ingin melanjutkan ke dokter spesialis, akan dibiayai," urai Irianto.

Dari inspeksinya ke RSUD Tarakan, Gubernur mendapati adanya keluhan penyakit yang banyak diderita masyarakat. Salah satunya, keluhan Diabetis Melitius (DM).

Terkait hal itu, Gubernur meminta kepada pihak rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan langkah serius, dalam upaya pencegahan. Utamanya menyangkut sosialisasi mengenai pola hidup sehat kepada masyarakat. "Masalah kesehatan ini penting. Makanya perlu mendapat perhatian. Oleh Pemprov Kaltara, kesehatan menjadi salah satu prioritas kita, di samping masalah pendidikan dan pemenuhan saran infrastruktur, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Irianto.

SIMAS JEMPOL

Sejak diluncurkan pada tahun lalu, program Sistem Informasi Jemput Pasien Miskin Online (Simas Jempol) yang diprakarsai RSUD Tarakan terbukti mampu memenuhi hasrat Gubernur untuk meningkatkan pelayanan maksimal bagi warga kurang mampu yang mengalami gangguan kesehatan.

Berdasarkan informasi manajemen RSUD Tarakan, dari Oktober 2017 hingga 20 Maret 2018 ada 73 pasien warga kurang mampu yang menggunakan layanan ini. Dimana, rata-rata pasien yang memanfaatkan program ini, sebanyak 10 orang per bulan dengan pengguna terbanyak berasal dari warga Tarakan. "Informasi dari pihak RSUD Tarakan, daerah lainnya seperti Malinau, Nunukan, Bulungan juga Tana Tidung masih ada yang menggunakan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Namun, kalau biaya pengobatannya cukup besar, mereka akan berkoordinasi dengan Simas Jempol juga," kata Gubernur.

Simas Jempol juga dipantau perkembangannya secara terbuka oleh masyarakat yang mengunduh aplikasinya. Bahkan, ada grup Whatsapp (WA) Simas Jempol yang beranggotakan para ketua Rukun Tetangga (RT), Lurah, Camat hingga Walikota Tarakan. "Inovasi seperti inilah yang diharapkan. Sehingga anggaran kesehatan yang ada, juga sarana-prasarana yang disiapkan dapat dimaksimalkan untuk masyarakat. Utamanya, warga kurang mampu," ungkap Irianto.

Irianto berharap keberadaan Simas Jempol RSUD Tarakan dapat lebih dioptimalkan warga di Kaltara. "Layanannya jemput bola. Kalau ada informasi dari warga atau ketua RT, langsung dijemput dengan ambulans untuk wilayah Tarakan. Kalau sudah sembuh juga diantar pulang ke rumahnya. Dan perkembangan pasien akan di-share ke grup WA Simas Jempol," timpal Dirut RSUD Tarakan dr M Hasbi Hasyim. Untuk biaya, pasien tak perlu khawatir karena ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.