Warga Perbatasan Krayan Sudah Nikmati Jalan Mulus

id Kondisi jalan perbatasan,Tambahan,Kaltara

Warga Perbatasan Krayan Sudah Nikmati Jalan Mulus

SUDAH MULUS : Kondisi Jalan Long Bawan-Long Midang di Malinau yang kondisinya sudah mulus dan terbangun 100 persen. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Sinergisitas antara pemerintah daerah dan pusat, secara bertahap berhasil menuntaskan persoalan di perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara). Salah satunya dalam hal pemenuhan infrastruktur penghubung.

Masyarakat di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, kini bisa menikmati jalan mulus. Tak kalah dengan kondisi jalan di wilayah tetangga, Malaysia.

Jalan sepanjang kurang lebih 3 kilometer yang merupakan titik awal dari perbatasan Long Midang telah selesai dibangun hingga ke Desa Long Bawan, ibukota kecamatan. "Alhamdulillah, saya mendapat laporan kondisi terkini jalan Long Bawan-Long Midang Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, sekarang sudah mulus beraspal. Desa Long Midang merupakan desa di ujung negeri kita, yang berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia," kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.

"Atas nama masyarakat Indonesia di provinsi perbatasan Indonesia (Provinsi Kaltara) mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, Menteri PUPR, Mendagri, Menteri PPN/Ka Bappenas, serta seluruh jajaran pemerintahan pusat atas sinergi yang hebat, kita bisa mengatasi persoalan-persoalan di perbatasan. Memang tidak sekaligus, namun secara bertahap, kita optimis infrastruktur yang memadai di perbatasan akan terpenuhi," urai Gubernur.

Dikatakan, pembangunan jalan ini merupakan bagian program pembukaan isolasi wilayah melalui pemenuhan infrastruktur jalan dan jembatan. Jalan tersebut, atas usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan dihubungkan hingga tembus Malinau.

"Waktu bertemu dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR juga saya sampaikan soal pembangunan jalan dan jembatan di perbatasan. Termasuk jalan dari Malinau-Krayan. Alhamdulillah, beliau sangat merespons. Bahkan langsung dari Menteri PUPR memerintahkan untuk memberikan atensi dan perhatiannya ke Kaltara, sebagai provinsi baru. Utamanya untuk wilayah perbatasan," ungkap Irianto.

Gubernur mengatakan, selain pembangunan jalan yang terus berjalan, mulai tahun ini, pemerintah melalui Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) RI juga akan memulai studi perencanaan untuk pembangunan Pos Lintas Batas Antar Negara (PLBN) Long Midang, seperti di Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar). "Pembangunan ini menunjukkan bahwa pemerintah bergerak cepat, membangun daya saing untuk NKRI Hebat dan Jaya!" serunya.

"Untuk menuju Indonesia Hebat dan Kaltara Terdepan, sebagai beranda Republik Indonesia, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung segala program pemerintah. Mari kita membangun Kaltara yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera-Berpadu Dalam Kemajemukan untuk NKRI Abadi," tegas Gubernur.

TARGETKAN BANGUN JALAN 997 KM DI KALTARA

Sementara itu, masih berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di perbatasan, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan pengerjaan pembangunan jalan perbatasan sepanjang 997 Kilometer (Km) di Provinsi Kaltara.

Dari total tersebut, pengerjaan dibagi ke dalam dua target. Yakni jalan paralel perbatasan sepanjang 640 Km dan jalan akses perbatasan sepanjang 357 Km.

Informasi dari Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Perbatasan Provinsi Kaltara, pemetaan jalan paralel perbatasan sendiri, seluruhnya berada di Kabupaten Malinau yang meliputi ruas jalan Long Boh-Long Nawang-Data Dian.

Sedang jalan akses perbatasan, pengerjaan meliputi akses jalan Malinau-Long Bawan-Long Midang sepanjang 202 Km dan akses jalan Mansalong-Tau Lumbis sepanjang 155 km.

Dalam pengerjaannya, jalan-jalan di perbatasan tersebut memiliki kategori masing-masing. Baik yang berupa pembukaan lahan hutan, hingga melanjutkan progres pembangunan pada tahun sebelumnya. "Jalan paralel perbatasan ini menghubungkan wilayah di sepanjang garis perbatasan yang langsung berhadapan dengan Malaysia. Sedangkan untuk jalan akses perbatasan, menghubungkan antara wilayah perbatasan yang berada di antara kabupaten satu dengan lainnya," ujar Gubernur.

Tak hanya oleh pemerintah, dalam pengerjaan pembangunan jalan di perbatasan, Kementerian PUPR didukung oleh Direktorat Zeni Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Ditziad). Berdasarkan kontrak pengerjaan jalan perbatasan yang sudah ditandatangani Januari lalu, pengerjaan tahun ini difokuskan pada kategori jalan paralel perbatasan. "Terdapat empat ruas jalan perbatasan yang akan dibangun tahun ini. Seluruh pengerjaan berada di tahap pembukaan hutan. Totalnya ada 97 kilometer, dengan anggaran tersedia sebesar Rp 248 miliar dari APBN," tambah Romi, Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Perbatasan.

Dengan adanya progres pembangunan di atas, Romi menilai berimplikasi positif terhadap pembangunan daerah, sesuai Nawa Cita pembangunan dari pinggiran yang dikeluarkan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di mana dengan terbukanya akses jalan antara wilayah, maka percepatan pertumbuhan seluruh sektor di perbatasan, otomatis bisa dicapai.

"Dengan terbukanya jalan di wilayah perbatasan, kita berharap tidak ada lagi daerah yang terisolir. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pun ditarget bisa berbanding lurus," tuntasnya.

Rekapitulasi Pengerjaan Jalan Perbatasan di Kalimantan Utara Tahun 2018

Long Nawang - Long Pujungan 1 : 30 Km

Long Nawang - Long Pujungan 2 : 30 Km

Long Pujungan - Long Kemuat - Langap 1 : 20 Km

Long Pujungan - Long Kemuat - Langap 2 : 17 Km

Total : 97 Km

Sumber : Kementerian PUPR