Oleh M Rusman
Nunukan, (Antaranews-Kaltara) - Bupati Nunukan, Kaltara, Asmin Laura Hafid mengatakan banyak perusahaan yang minat investasi di industri rumput laut, tapi sayangnya produksi rumput laut di Kabupaten Nunukan belum mampu memenuhi permintaan investor.
"Investor mau bangun industri rumput laut asalkan produksi sudah mencapai 8.000 ton per bulan. Sedangkan produksi (rumput laut) di Nunukan saat ini baru 3.000 sampai 4.000 ton setiap bulan," ungkap Laura sapaan Bupati Nunukan di Nunukan, Senin.
Akibat masih kurangnya produksi tersebut investor belum bersedia membangun pabriknya. "Produksi rumput laut belum mampu memenuhi keinginan investor," ujar dia.
Investor yang pernah menjajaki peluang investasi untuk pengolahan rumput laut dari Surabaya, Jatim.
Namun niatnya diurungkan karena produksi masih rendah daripada kebutuhan. Padahal investasi ini diupayakan minimal pengolahan rumput laut setengah jadi.
Laura akui keberadaan investor pada sektor rumput laut akan mengangkat atau minimal mengstabilkan harga.
Oleh karena itu, Pemkab Nunukan terus berupaya mendatangkan investor untuk membangun pabrik pengolahan sambil terus mendorong peningkatan produksi.
Harga rumput laut di Kabupaten Nunukan saat pada kisaran Rp11.000 per kilo gram kering. Atau mengalami kenaikan setelah sempat berada pada kisaran Rp9.000 per kilo gram.
Berita Terkait
Pengusaha rumput laut minta Pemkab Nunukan tetapkan standar kadar air
Senin, 13 Desember 2021 13:56
Polisi pantau peredaran narkotika di kalangan pembudidaya rumput laut
Senin, 15 November 2021 14:13
Rumput laut Nunukan tembus Rp18.000/Kg
Jumat, 24 September 2021 13:51
Pembudidaya rumput laut Nunukan kembali bergairah
Kamis, 3 Juni 2021 12:25
Pembudidaya rumput laut Nunukan semangat tingkatkan produksi
Selasa, 30 Maret 2021 16:31
Nunukan segera miliki pabrik pengolahan rumput laut
Senin, 7 Desember 2020 13:19
Polda Kaltara segel produk Malaysia
Senin, 10 Februari 2020 15:36
Pembudidaya rumput laut di Nunukan rugi
Rabu, 7 Agustus 2019 22:35