Pendistribusian elpiji subsidi di Nunukan gunakan modus

id elpiji subsidi, nunukan, pangkalan elpiji

Oleh M Rusman

Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kaltara mengakui, distribusi elpiji subsidi tiga kilo gram tidak tepat sasaran disebabkan pengecer atau kios-kios menggunakan modus sebagai warga miskin.
Modus inilah yang sulit dipantau oleh Pemkab Nunukan karena membeli pada sejumlah pangkalan secara berpindah-pindah, terang Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Hasan Basri melalui sambungan telepon, Rabu.
Ia mengakui pula, distribusi gas elpiji tiga kilo gram yang disubsidi pemerintah tidak tepat sasaran karena pangkalan yang telah ditunjuk bebas menjual kepada siapapun.
Pemkab Nunukan pernah mengeluarkan aturan ditujukan kepada pangkalan gas elpiji bersubsidi agar membatasi penjualan kepada perseorangan maksimal dua tabung saja.
Namun pengecer atau kios-kios ini, tidak patah akal dengan membeli lagi di pangkalan lain yang berbeda, beber dia.
"Modus inilah yang sulit dipantau oleh pemda (Nunukan) karena penjual atau pengecer menggunakan berbagai modus untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi ini," aku Hasan Basri.
Kemudian kendala lain yang dialami Pemkab Nunukan mengawasi pendistribusian gas elpiji tiga kilo gram ini adalah tabung kosong bebas dijual.
Oleh karena itu, banyak masyarakat golongan menengah ke atas yang ikut menikmati gas elpiji bersubsidi ini.
Menyinggung soal produk elpiji non subsidi yang akan disitribusikan pemerintah melalui PT Pertamina, Hasan Basri menegaskan, setiap pangkalan akan diinstruksikan menjual kedua produk tersebut.
Tujuannya, pangkalan dapat menyeleksi pelanggannya yang membeli dengan meminta kartu miskin atau Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Bagi masyarakat tidak memiliki kartu tersebut maka diwajibkan menggunakan gas elpiji non subsidi.
Langkah dengan menggunakan kartu miskin ini telah diberlakukan jauh-jauh hari tetapi dampaknya tidak efektif juga. Sementara peran pemda hanya mengawasi pangkalan saja.
Hasan Basri menyatakan, gas elpiji tiga kilo gram ini memang diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan UMKM. Meskipun banyak juga masyarakat menengah ke atas yang menggunakannya meskipun dilarang.
Berbagai upaya pemerintah agar gas elpiji subsidi ini tepat sasaran terus dilakukan meskipun demikian belum mampu menekan penyaluran yang tidak tepat sasaran.