Ekspektasi Konsumen di Kaltara Alami Penguatan

id Indeks, Ekspektasi, Konsumen, Kaltara

Ekspektasi Konsumen di Kaltara Alami Penguatan

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi di Kaltara pada semester pertama 2018 mengalami penguatan. Hal ini, terungkap dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat dari 134,1 menjadi 135,4.

"Menurut data Bank Indonesia (BI) dalam Survei Konsumen Juni 2018, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang terus menguat. Menguatnya ekspektasi konsumen ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan positif terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan," jelas Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie.

Secara rinci dijelaskan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan berada di angka 122,4. Capaian ini lebih tinggi dari data di periode sebelumnya sebesar 119,0. Lebih spesifik disebutkan, optimisme lebih dominan pada masyarakat dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dan Perguruan Tinggi yang berusia 20 sampai 50 tahun.

Tidak hanya itu, lanjut Irianto bahwa konsumen memiliki ekspektasi penghasilan yang meningkat dalam jangka waktu enam bulan ke depan. Hal ini tercermin dari nilai indeks yang menguat 0,9 poin. Atau dari 147,7 menjadi 148,6. Namun yang perlu digarisbawahi, ekspektasi terhadap kenaikan lebih kuat pada masyarakat dengan rentang pengeluaran setiap bulan sebesar Rp 2 hingga 4 juta dan di atas Rp 5 juta.

Irianto menilai, penilaian BI mencerminkan adanya optimisme dalam menghadapi fluktuasi kondisi ekonomi hingga akhir tahun. Khusus untuk wilayah Kaltara sendiri, ekspektasi terhadap kondisi ekonomi cukup didominasi adanya ketersediaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. "Keadaan ini dipengaruhi tren pembangunan yang cukup masif sebagai provinsi termuda. Baik yang berasal dari pemerintah dan non pemerintah, terdapat peluang lapangan pekerjaan yang bisa dikatakan menjanjikan," ucap Irianto.

Adapun untuk ekspektasi terhadap prospek kegiatan bisnis memiliki pola yang berbanding lurus dengan adanya lapangan pekerjaan baru. Hal ini dikarenakan, kegiatan bisnis bisa berkembang saat kuantitas pertumbuhan masyarakat tumbuh positif dan disertai kemampuan finansial yang sejalan.

"Bisa kita lihat sendiri di Kaltara khususnya Tanjung Selor, pertumbuhan lapangan usaha tumbuh signifikan. Baik di sektor akomodasi, makan minum, transportasi, hiburan dan lainnya," tutupnya.