Pj Sekprov Ingatkan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja

id Rapat, Kerja, Wilayah, Kementerian, Agama

Pj Sekprov Ingatkan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja

RAPAT KERJA : Pj Sekprov Kaltara H Syaiful Herman mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyerahkan plakat kepada Muhammad Thamrin, Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag RI di sela pembukaan Rakerwil Kementerian Agama Provinsi Kaltara, Minggu (5/8). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) - Setiap instansi vertikal yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diharapkan dapat menciptakan sinergitas dan sinkronisasi atas setiap program kerja yang akan dilaksanakan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Ini agar program kerja yang telah disusun, benar-benar menyentuh sasaran, efektif serta efisien. Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Syaiful Herman saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Kementerian Agama Provinsi Kaltara di Ruang Pertemuan Lantai 5 Lotus Panaya Hotel, Tarakan, Minggu (5/8).

Disampaikan pula oleh Pj Sekprov, para Rakerwil ini, setiap program kerja yang sudah dan akan dilaksanakan harus dievaluasi. "Pastikan apakah setiap program kerja yang ada, perlu dievaluasi, diperbaiki atau tak dilanjutkan. Juga pastikan, sudah sampai sejauhmana realisasi program yang telah dijalankan pada tahun ini," urai H Syaiful.

Pada rapat yang dihadiri perwakilan dari setiap Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kabupaten/Kota se-Kaltara ini, H Syaiful juga menegaskan mengenai pentingnya sinergi program antara Kanwil Kemenag di Kaltara dengan Pemerintah Daerah. "Kalau tidak bersinergi, bisa saja terjadi ketimpangan dalam realisasinya. Dan, patut dicatat, bahwa kita juga perlu menyiapkan program 2019," papar Pj Sekprov.

Tak kalah pentingnya, di Rakerwil kali ini, harus terjadi tukar menukar informasi dan program kegiatan dari setiap daerah. "Tentunya, program yang di-sharing ini harus benar-benar menimbulkan dampak yang bermanfaat bagi pembangunan juga masyarakat. Hindari kegiatan atau program yang justru menimbulkan pemborosan anggaran,” tutupnya.