Merica produk Sebatik "dibranding" naikkan nilai jual

id merica bambangan, nunukan, sebatik, karyadi PPL

Merica produk Sebatik "dibranding" naikkan nilai jual

Mahasiswa KKN UMY foto bersama usai launching pengemasan merica hasil petani Desa Bambangan Kecamatan Sebatik Barat

Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Hasil panen petani di Desa Bambangan Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan, Kaltara "dibranding" agar harga jualnya lebih mahal.
"Branding" merica yang diberi nama "Mericaku" ini diolah dalam bentuk bubuk dan dikemas sedemikian rupa agar menarik minat pembeli di lakukan penyuluh lapangan bekerja sama dengan mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Komunitas Generasi Bakti Negara (GBN).
Pengemasan merica produk petani Desa Bambangan ini diharapkan dapat dipasarkan ke negara tetangga Malaysia khususnya di Negeri Sabah, jelas Karyadi selaku PPL di Desa Bambangan.
Melalui keterangan tertulisnya, Kamis (30/8), Karyadi menjelaskan "branding" merica hasil pertanian petani di daerahnya patut diiringi dengan peningkatan kualitas.
PPL ini berpendapat, apabila tidak dilakukan pengolahan dan pengemasan maka petani setempat hanya mendapat nilai jual yang rendah.
Artinya mereka (petani) hanya mendapat nilai harga mentahnya saja, tidak dapat nilai barang jadi, jelas Karyadi.
"Merica hasil petani Bambangan dikemas dan diolah supaya nilai jualnya lebih tinggi," kata dia.
Namun saat ini pemasaran belum dilakukan secara maksimal berhubung mesin pengolahan yang dimiliki sangat terbatas.
Salah seorang petani merica di Desa Bambangan bernama Syahril mengaku sangat senang dan optimis atas "branding" yang dilakukan PPL dengan mahasiswa KKN.
Ia pun berharap, ke depannya mampu meningkatkan penjualan dari sebelumnya.