Kaltara "Modern Broadband Province" Pertama di Indonesia

id Modern, Broadband, Province, Pertama, Indonesia

Kaltara "Modern Broadband Province" Pertama di Indonesia

PERTAMA DI INDONESIA : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menandatangani siluet peresmian Kaltara sebagai provinsi dengan akses full modern broadband pertama di Indonesia, Kamis (30/8). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) - Kalimantan Utara (Kaltara) ditetapkan sebagai provinsi pertama di Indonesia dengan full modern broadband. Peresmian Kaltara sebagai Modern Broadband Province atau di Indonesia, dilakukan oleh Gubernur Dr H Irianto Lambrie di Kantor PT Telkom Kaltara di Tarakan, Kamis (30/8). Turut hadir mendampingi, Komisaris Utama PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia, Tbk Hendri Saparini dan Direktur Network and IT Solution Telkom Zulhefli Abidin.

Ditetapkannya Kaltara sebagai full modern broadband pertama, dibuktikan dengan penggantian seluruh akses internet kabel tembaga dengan kabel fiber optic yang mampu mengalirkan internet dengan bandwidth lebih besar hingga 100 Mbps.

Seluruh wilayah di Provinsi Kaltara telah dilayani dengan kabel fiber optic. Peresmian ini merupakan bagian dari road map plan modernisasi akses internet di seluruh wilayah Kalimantan yang direncanakan selesai pada Oktober 2019. Dan Kaltara untuk yang pertama.

Gubernur mengatakan, momentum tersebut patut disyukuri. Karena Kaltara tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai provinsi pertama di Indonesia dengan full modern broadband. Hal ini terjadi karena kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan Telkom Indonesia. "Ini merupakan sebuah pencapaian yang baik untuk menjadi modal dalam membangun masa depan bangsa Indonesia yang kuat dan berdaya saing. Juga bagian dari upaya bersama untuk mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang kelak akan berkontribusi memajukan Provinsi Kaltara, dan Indonesia umumnya," kata Irianto.

Kemajuan ini, kata Gubernur, berkaitan erat dengan upaya pembangunan di Provinsi Kaltara dalam 2 hingga 5 tahun mendatang. Di mana, Kaltara punya rencana besar membangun PLTA Kayan. Untuk tahap I, PLTA ini akan dibangun sebesar 900 MW ini, ditargetkan dimulai akhir 2018.

Seiring dengan itu, Pemprov Kaltara juga akan mengembangkan kawasan industri yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Bulungan. "Insyaallah, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) ini akan menjadi yang terluas di Indonesia. Dan berkembang menjadi kota modern baru di Indonesia. Untuk progress-nya, saat ini dalam tahap perencanaan dalam upaya implementasi realisasi investasi yang merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Indonesia dan RRT melalui skema OBOR-BRI," urai Irianto. Kemudian telekomunikasi, menurutnya, sangat diperlukan dalam pengembangan kedua program tersebut.

Lebih jauh Gubernur mengatakan, terwujudnya Kaltara sebagai provinsi pertama dengan full modern broadband, merupakan upaya yang berproses selama 2 tahun berjalan. Di mana, Gubernur bersama rombongan Pemprov Kaltara melakukan audiensi ke salah satu direksi Telkom Indonesia. Bahkan, ketika itu, Irianto menjadi gubernur pertama yang berkesempatan berkunjung ke Nusantara Smart City. Menillik hal itu, Gubernur pun menyampaikan keinginan agar hal serupa dapat diwujudkan di Kaltara. "Alhamdulillah, Telkom pun membantu Kaltara. Untuk itu, atas nama Pemprov dan masyarakat Kaltara, diucapkan terima kasih dan apresiasi," ulas Gubernur.

Untuk diketahui, Telkom mengklaim bahwa kini wilayah Kaltara sudah 100 persen dijangkau fiber optic. Fiber optic yang melalui saluran kabel bawah laut ini dibangun sejak 2015. Di Kaltara, untuk awalnya, distribusi fiber optic pada 2015 masih di wilayah Tarakan dan Bulungan. Lalu berlanjut ke Nunukan, Malinau dan KTT. Sementara di 2017, sudah masuk ke Pulau Sebatik, Nunukan dan Pulau Bunyu, Bulungan.

Bersamaan dengan peresmian tersebut, Telkom juga meresmikan beroperasinya Saluran Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Tarakan dengan Balikpapan. Dengan beroperasinya SKKL sepanjang 1.000 kilometer ini, maka jalur backbone network yang mencatu Kaltara meningkat dari kapasitas 2 x 10 Gbps menjadi 10 x 10 Gbps. Selanjutnya, Telkom akan menggelar SKKL MATANUSA (Makajang, Tawau, Nunukan dan Sangatta) dalam rangka terus meningkatkan layanan internet masyarakat Kaltara yang terus meningkat. Program lainnya, Telkom tengah dan akan terus menggelar Proyek IKK yang menghubungkan Tanjung Selor, KTT dan Malinau sepanjang 228 kilometer dan diestimasikan selesai akhir 2018.