Desa berprestasi turunkan kemiskinan berharap diberikan penghargaan

id dana desa, desa turunkan kemiskinan, sebatik, nunukan, kaltara

Desa berprestasi turunkan kemiskinan berharap diberikan penghargaan

KOLASE Kepala Desa Balansiku, Firman Haji Latief dan Kepala Desa Maspul, Agussalim

Sebatik (Antaranews-Kaltara) - Pemerintah pusat disarankan memberikan penghargaan kepada desa-desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi melalui penggunaan dana desa yang dikucurkan selama ini.
Seperti yang diutarakan Kepala Desa Balansiku Kecamatan Sebatik, Firman Haji Latief di Sebatik, Jumat bahwa dana desa sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
Dibuktikan dengan menurunnya angka kemiskinan di desanya dari 149 kepala keluarga (KK) pada 2017 dengan dana desa sebesar Rp951.564.000 menjadi 116 KK pada 2018 dengan dana desa Rp847.926.000 juta.
Firman Haji Latief selaku Ketua Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Nunukan berpendapat, seharusnya desa-desa yang sukses menurunkan angka kemiskinan mendapatkan "reward" diantaranya dengan menambah besaran dana desanya.
Namun kenyataannya, sambung dia, desa yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya malah dana dari pemerintah pusat dikurangi.
Ada indikasi, kepala desa sengaja tidak serius membangun desanya dengan menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya supaya dana desa yang diterimanya semakin meningkat.
Ia mengakui, tujuan utama pengucuran dana desa dari pusat adalah meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga angka kemiskinan menurun.
Hal yang sama dikatakan Kepala Desa Maspul Kecamatan Sebatik Tengah, Agussalim di kantornya, Jumat bahwa keberhasilan sebuah desa tergantung dari kemampuan kepala desa memanfaatkan dana desa yang diterimanya.
Anehnya, desa yang telah berhasil membangun wilayahnya yang bersumber dari APBN yakni dana desa dengan menurunkan angka kemiskinan malah anggarannya diturunkan.
Padahal logikanya, kata Agussalim, pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada kepala desa atau desa berprestasi menurunkan angka kemiskinan.
Sama halnya dengan Kades Balansiku, Agussalim mensinyalir, desa yang gagal menurunkan angka kemiskinan karena ada unsur kesengajaan supaya dana desanya terus meningkat.
"Bisa saja ada kepala desa berpandangan seperti itu sengaja melaporkan tinggi angka kemiskinannya supaya dana desa dari pusat terus ditambah," beber Kades Inovatif ini.
Penurunan angka kemiskinan sebagai tujuan utama pengucuran dana desa karena desa bersangkutan berhasil mengelolanya untuk kebutuhan masyarakatnya.
Desa Maspul yang berbatasan daratan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia ini telah berhasil membangun sejumlah fasilitas bagi masyarakatnya sehingga statusnya dari desa sangat tertinggal menjadi berkembang.
Jumlah angka kemiskinan berdasarkan penerima beras miskin dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat adalah pada 2015 sebanyak 55 KK, 2016 turun menjadi 33 KK dan 2017 sisa 29 KK.
Bahkan Agussalim menargetkan pada 2018 ini angka kemiskinan di desanya akan dijadikan nol KK.
Ia mengakui, berkat dana desa yang diterimanya dari pemerintah pusat yang digunakan membiayai sejumlah pembangunan berupa jalan tani, jembatan dan fasilitas pendidikan sehingga kesejahteraan masyarakatnya meningkat tajam.
Sebab, hasil perkebunan dan pertanian masyarakat di desa itu telah mudah dibawa ke pasar dengan jangkauan waktu yang singkat.
"Semestinya desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinan itu diberikan penghargaan bukan dikurangi dana desanya," ujar dia.
Apabila diberikan penghargaan maka dipastikan kepala desa akan semakin termotivasi menurunkan angka kemiskinannya.
Atau desa yang gagal menurunkan angka kemiskinan dengan mengurangi dana desanya dan desa yang berhasil malah dinaikkan.
Agussalim menyebutkan, pendapatan perkapita masyarakatnya saat ini meningkat tajam menjadi Rp1,7 juta per orang dibandingkan sebelumnya hanya berkisar kurang dari Rp1 juta per orang per bulan.