Respons Kaltara Bahas Isu Perbatasan

id Respons, Kaltara, Bahas, Isu, Perbatasan

Respons Kaltara Bahas Isu Perbatasan

RESPONS KALTARA : Kepala Biro PNN Setprov Kaltara Samuel ST Padan membahas sejumlah isu di wilayah perbatasan pada Respons Kaltara, Senin (10/9). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Dengan sinergi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), upaya untuk mewujudkan pembangunan di perbatasan terus dilakukan. Dalam paparannya di acara 'Respons Kaltara', Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara (PPN) Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Samuel ST Padan mengungkapkan, terdapat sejumlah kebijakan strategis yang dilakukan berkelanjutan untuk beranda NKRI ini. "Persoalan hukum dan keamanan masuk dalam 11 Program Prioritas pembangunan oleh Pemprov Kaltara. Yang mana, 5 program di antaranya berkaitan dengan pengelolaan perbatasan," ujar Samuel, Senin (10/9).

Samuel optimistis, dalam 5 tahun, wilayah perbatasan akan ter-cover pembangunan dari semua sektor. "Beberapa di antaranya sudah ada hasilnya. Misalnya infrastruktur jalan sudah tembus di perbatasan, kemudian harga BBM yang semakin terjangkau, fasilitas kesehatan dan lain-lainnya," ungkap Samuel.

Persoalan lainnya yang dikupas, adalah telah beroperasinya Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) di sejumlah titik. Salah satunya Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan yang diresmikan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie.

Meski belum semua wilayah, menurut Samuel, beroperasinya APMS ini menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan. Utamanya, kebutuhan BBM. Ke depannya, ia berharap wilayah lain seperti di beberapa daerah perbatasan di Kabupaten Malinau dapat terakomodir. "Di Sei Menggaris kita targetkan dalam tahun ini dapat terealisasi, karena saat ini sedang dalam proses pengerjaan," ulas Samuel.

Kebutuhan masyarakat perbatasan lainnya yang harus segera dijawab, adalah Toko Indonesia. Dijelaskan Samuel, program Toko Indonesia sedang berjalan, ini secara bertahap dilaksanakan. "Mudah-mudahan Toko Indonesia ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat di perbatasan. Program ini diyakini dapat memenuhi kebutuan masyarakat salah satunya penyediaan sembako," beber dia.

Tidak hanya itu, pemanfaatan potensi daerah setempat pun perlu menjadi perhatian. Artinya, masyarakat setempat perlu digerakkan untuk memanfaatkan hasil produksi daerah di wilayah tersebut. Misalnya produk pertanian, di Krayan sendiri kata Samuel potensi alam yang dapat dimanfaatkan adalah beras Adan dan garam gunung.

"Karena itu, OPD terkait perlu menggerakkan agar masyarakat di perbatasan dapat memanfaatkan sektor lokal pertaniannya," jelas Samuel. Karena itu, dirinya optimistis wilayah perbatasan akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan baru dengan potensi lokalnya.