Tampung Aspirasi, Kembangkan Jasa Konstruksi Kaltara

id Forum, Jasa, Konstruksi,Tarakan

Tampung Aspirasi, Kembangkan Jasa Konstruksi Kaltara

AUDIENSI : Kabid Jakon DPUPR-Perkim Deni Yusdianto saat memberikan penjelasan pada Forum Jasa Kontruksi Provinsi Kaltara di Hotel Monaco, Tarakan, Rabu (12/11). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Bidang Jasa Kontruksi mengelar Forum Jasa Kontruksi (FJK) bertema 'Peningkatan Peran Asosiasi Profesi Jasa Kontruksi dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Kaltara' di ruang pertemuan Hotel Monaco Tarakan, Rabu (12/11). FJK merupakan forum resmi yang bertujuan untuk menampung dan menyalurkan aspirasi dari masing-masing unsur yang terlibat, terkait dengan pengembangan jasa kontruksi di daerah masing-masing, khususnya yang berada di Provinsi Kaltara.

Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, pemerintah dalam hal ini Tim Pembina Jasa Kontruksi (TPJK) baik provinsi maupun kabupaten dan kota berkewajiban untuk melakukan pembinaan kepada penyedia jasa kontruksi, mengadakan koordinasi, sinkronisasi dan sinergisitas dalam upaya pembinaan jasa kontruksi. "Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan jasa kontruksi, demi terpenuhinya tertib penyelenggaraan jasa kontruksi," urai Kepala Bidang (Kabid) Jasa Kontruksi DPUPR-Perkim Kaltara Deni Yusdianto.

Dalam rangka mendukung program peningkatan kompetensi dan percepatan sertifikasi tenaga kontruksi di Kaltara, melalui bidang jasa kontruksi DPUPR-Perkim Kaltara, dari 2017 hingga 2018 sudah 688 tenaga kerja lokal tersertifikasi, dari total target 2.500 orang. "Target ini merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) dokumen perencanaan daerah untuk periode selama 5 (lima) tahun," jelasnya.

Untuk itu, TPJK Provinsi akan terus berupaya, utamanya dalam hal peningkatan kualitas tenaga kerja lokal. Pada 2019, tidak hanya tenaga terampil, tapi juga tenaga ahli jasa kontruksi. Nantinya peran dari asosiasi profesi jasa kontruksi pun menjadi penting, karena menjadi salah satu unsur dari penyelenggara sertifikasi tenaga ahli. Di Kaltara sendiri, kata Deni, belum banyak asosiasi profesi berlabel provinsi. Namun dalam kondisi seperti itu, pemerintah sangat berharap asosiasi yang ada dapat menciptakan tenaga ahli berkompetensi. "Pemerintah provinsi siap membantu dan memberikan dorongan untuk terbentuknya asosiasi profesi lainnya," ulas Deni.