Perluas GNNT, BI Sasar Usaha Perikanan

id Gerakan, Nasional, Non, Tunai, Kaltara

Perluas GNNT, BI Sasar Usaha Perikanan

DUKUNGAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama Kepala KPw BI Provinsi Kaltara Hendik Sudaryanto, belum lama ini. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menyambut positif dan mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas Bank Indonesia (BI) sejak beberapa tahun lalu. "Dengan non tunai, jauh lebih aman dan nyaman ketimbang menggunakan uang tunai," ucap Gubernur, beberapa waktu lalu.

GNNT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya. Saat ini sistem pembayaran non tunai telah dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk Kota Tarakan di Provinsi Kaltara.

Menindaklanjuti dukungan itu, BI juga berencana untuk menerapkan transaksi pembayaran maupun pembelian hasil perikanan di Kaltara, dengan menggunakan sistem pembayaran secara non tunai. Selain aman, transaksi secara non tunai tidak akan menimbulkan kecurigaan, karena semua transaksi akan tercatat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Unit Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Kaltara Dhika Arya P, belum lama ini.

Dhika mengatakan, saat ini, BI tengah melakukan koordinasi yang bekerja sama dengan salah satu koperasi perikanan yang ada di Kota Tarakan. Nantinya, pembayaran ke anggota juga menggunakan sistem transfer. "Jika menggunakan uang tunai, selain mengundang kejahatan di jalan, resiko dikorupsi, juga dikhawatirkan menggunakan uang palsu, karena dengan jumlah yang besar tidak mungkin dihitung satu persatu," kata Dhika.

Pendekatan dengan koperasi perikanan saat ini sudah berjalan. Jika ini berhasil dilakukan, selanjutnya BI akan mengajak koperasi-koperasi perikanan lain untuk bekerja sama melakukan sistem pembayaran secara non tunai. "Sementara usaha perikanan dengan produk udang dan bandeng dulu. Untuk pengusaha rumput laut, on progress dan akan coba kita lakukan pendekatan dengan sistem transaksi non tunai ini," ungkapnya. Hal ini besar kaitannya dengan GNTT. Nantinya, GNTT akan terhubung dengan semua Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Dikatakan Dhika, secara umum sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor perikanan di Kaltara, merupakan nomor 2 tertinggi, setelah kepala sawit. Dari itu, BI melihat skala ekspor dari sektor perikanan ini memberikan kontribusi yang sangat besar untuk perekonomian Indonesia. Dari sektor perikanan sendiri, setiap harinya dikeluarkan ratusan bahkan miliar rupiah untuk transaksi, dan itu dilakukan secara tradisional atau tunai. "Menurut informasi dari salah satu bank yang men-support pengusaha rumput laut di Tarakan, setidaknya dibutuhkan ratusan juta rupiah tiap harinya untuk transaksi segala kegiatan di usaha itu. Belum yang ada di daerah lain seperti Nunukan," tutup Dhika.