SOA Penumpang ke Perbatasan Tambah 5 Rute Baru

id SOA, Perbatasan,Rute, Baru

SOA Penumpang ke Perbatasan Tambah 5 Rute Baru

SUBSIDI : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat meresmikan program SOA untuk Kaltara, beberapa waktu lalu. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Untuk membantu masyarakat di wilayah perbatasan, pemerintah baik pusat maupun daerah memberikan subsidi ongkos angkut (SOA). Subsidi yang diberikan untuk mengurangi beban ongkos angkutan barang maupun penumpang ke wilayah perbatasan, berlaku sejak beberapa tahun lalu.

Pada tahun ini, program pemberian SOA orang ke wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertambah 5 rute. Yakni, Malinau-Long Alango, Malinau-Long Pujungan, Malinau-Data Dian, Malinau-Long Sule dan Malinau-Mahak Baru. Semuanya, rute PP. "Sesuai laporan dari Dinas Perhubungan, tambahan 5 rute SOA orang baru dari APBN itu, tengah proses lelang," kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Senin (24/9).

Sebelumnya, kata Irianto, di wilayah perbatasan Kaltara sudah direalisasikan 10 rute SOA orang dari APBN. Dengan tambahan 5 rute baru tadi, maka total ada 15 rute SOA orang di wilayah Kaltara. Anggarannya diperkirakan mencapai Rp 21 miliar.

SOA APBN sendiri sudah terealisasi pada 2013 dengan rute Tarakan-Long Bawan, Malinau-Long Bawan, Malinau-Long Ampung, Tanjung Selor-Long Ampung, Nunukan-Long Bawan, Tanjung Selor-Long Bawan, Malinau-Long Layu dan Malinau-Binuang. Lalu bertambah pada SOA APBN 2018, dengan masuknya rute Tarakan-Maratua dan Maratua-Kalimarau. "Semua ini terealisasi berkat upaya yang maksimal yang kita lakukan untuk memberikan dan memeratakan pelayanan kepada masyarakat Kaltara. Termasuk di wilayah perbatasan. Sebab, lewat SOA orang, maka harga tiket menjadi lebih terjangkau," ungkap Gubernur.

Penetapan rute baru SOA orang dari APBN ini, lanjutnya, untuk memenuhi aspirasi masyarakat di wilayah sasaran mengenai keterjangkauan transportasi dan barang sehingga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sana. "Untuk SOA orang, subsidinya sekitar Rp 700 ribu. Jadi, tiket yang dibayarkan oleh warga hanya sekitar Rp 300 ribu dari total harga tiket seharusnya sekitar Rp 1 jutaan. Sementara untuk SOA barang, menjadi kewenangan Disperindagkop-UMKM Kaltara untuk menetapkan jenis barang yang akan diangkutnya. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat disana," kata Irianto yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kaltara Taupan Madjid.

Penerbangan SOA orang dari APBN menggunakan pesawat jenis Caravan dan Pilatus. Caravan sendiri mampu mengangkut penumpang sebanyak 9 sampai 13 orang dengan total muatan sekitar 1.800 hingga 2 ribu kilogram. Sedangkan Pilatus, jumlah penumpang yang dapat diangkut sebanyak 7 hingga 9 orang dengan total muatan sebesar 1.400 kilogram.

Selain SOA orang, dari APBN juga dikucurkan anggaran bantuan program Tol Udara untuk 2 rute. Yakni, Tarakan-Long Bawan dan Tarakan-Long Apung (PP) dengan frekuensi penerbangan seminggu sekali. Total muatan yang diangkut seberat 1 ton. Pengelolanya sendiri adalah Perusda Intimung Kabupaten Malinau dan masyarakat Kecamatan Krayan. "Barang yang diangkut beragam, bisa sembako, BBM dan lainnya. Ini bertujuan untuk menekan disparitas harga di wilayah perbatasan. Ini juga menjadi sebuah prestasi bagi Pemprov Kaltara yang ingin sesegera mungkin mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat di perbatasan," jelas Irianto.

Tak hanya mengharapkan kehadiran negara di perbatasan, Pemprov Kaltara pun turut mengucurkan anggaran untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.

Menurut catatan yang dilaporkan Dishub Kaltara, kata Gubernur, sejak 2015 hingga 2018 dari APBD Provinsi Kaltara telah digelontorkan anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk program SOA. Rutenya, yakni Nunukan-Binuang, Nunukan-Long Layu, Malinau-Long Nawang, Malinau-Long Alango, Malinau-Long Pujungan, Tanjung Selor-Data Dian, Tanjung Selor-Long Sule, Tanjung Selor-Mahak Baru, dan Tarakan-Long Ampung. Semuanya PP. "Kini tengah diupayakan agar di 2019 SOA dari APBD untuk berkurang. Lantaran, sebagian rute telah diakomodir oleh APBN. Dengan begitu maka anggaran yang ada akan dialihkan kepada kegiatan lainnya," imbuhnya.

SOA BARANG KE PERBATASAN TEREALISASI 90 PERSEN

Di sektor lain, masih dalam upaya membantu masyarakat di perbatasan Kaltara, Pemprov melalui APBD mengalokasikan dana untuk memberikan SOA barang.

Pada 2018 ini, melalui APBD dialokasikan Rp 9 miliar untuk program SOA barang ke sejumlah kecamatan di wilayah perbatasan Kabupaten Malinau dan Nunukan. Program ini bertujuan untuk mengurani disparitas harga. Utamanya harga kebutuhan pokok.

Dalam realisasinya, Pemprov Kaltara melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) telah menyelesaikan di beberapa kecamatan. Rata-rata realisasinya sekitar 90 persen.

Tahun ini, disampaikan Gubernur, sesuai laporan Disperindagkop, program SOA barang menambah 2 kecamatan yang belum tercover di tahun sebelumnya. Yakni, Kayan Selatan dan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau.

Dikatakan, SOA barang 2018 menggunakan akses darat, air dan udara. Untuk akses udara, SOA barang ini sudah mulai dilakukan pada Juli 2018 lalu. Dengan realisasi yang telah mencapai 70 persen, dan ditargetkan akhir September 2018 mendatang, realisasinya akan selesai 100 persen. "Pemenang SOA barang akses udara yakni PT Aviastar Mandiri sebuah perusahaan yang bergerak di bidang maskapai penerbangan dan salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas angkut mencapai 1,2 ton," kata Gubernur, didampingi Hartono Kepala Disperindagkop-UMKM Kaltara.

Sebelumnya, pada 2017, SOA Barang hanya menjangkau 5 kecamatan. Yaitu 3 kecamatan di Nunukan, yakni Krayan Induk, Krayan Selatan dan Lumbis Ogong dan 2 kecamatan di Malinau. Yakni, Kayan Hilir dan Mentarang Hulu. "Dengan adanya SOA barang ini, harapannya harga di wilayah perbatasan bisa sama dengan harga pada tingkat agen," tutupnya.