Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Sebanyak 69 desa di Kalimantan Utara (Kaltara) telah memiliki Perpustakaan Desa. Meski belum ada perpustakaan, sebagian besar lainnya dari 447 desa yang ada, rata-rata telah memiliki taman bacaan.
Karena diakui masih belum maksimal, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kaltara Wahyuni Nuzband mengharapkan agar pemerintah desa untuk dapat menyediakan perpustakaan desa melalui Dana Desa.
Pengadaan perpustakaan desa, menurutnya, juga dapat dimasukkan kedalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), sehingga pengusulannya dapat berjenjang hingga ke tingkat kementerian terkait.
"Sebenarnya dana pembangunan perpustakaan desa ada dari perpustakaan nasional yang tergabung di dalam anggaran Dana Desa. Jadi, pembangunan perpustakaan dan sarananya bisa melalui Dana Desa," kata Wahyuni.
Keberadaan perpustakaan desa, tegasnya, penting untuk melawan ketidaktahuan masyarakat akan informasi dan ilmu pengetahuan yang ada. Ketidaktahuan, menurut Wahyuni, merupakan salah satu faktor penyebab ketertinggalan atau keterlambatan sebuah daerah untuk maju. "Ketidaktahuan ini dapat terjadi di setiap desa di Kaltara. Utamanya yang belum memiliki perpustakaan desa. Untuk itu, pusat melalui perpanjangan tangannya yaitu pemerintah provinsi, mendorong agar setiap desa memiliki perpustakaan desa," jelasnya.
Secara tidak langsung, perpustakaan desa juga akan mampu meningkatkan minat baca masyarakat setempat. Serta, sebagai sumber referensi bagi masyarakat untuk menggali ilmu untuk menambah keahlian dan kecakapan hidup dengan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
"Umumnya minat baca masyarakat desa rendah. Selain karena sumber bacaannya yang kurang, juga karena belum banyak masyarakat yang tahu manfaat dari membaca. Terutama, dalam hal meningkatkan keterampilan sesuai dengan pekerjaan mereka di desa," tutur Wahyuni.
Selain keberadaan infrastruktur fisik, perpustakaan desa juga perlu untuk dilengkapi dengan pustakawan yang profesional. Pustakawan ini menjadi staf yang dapat membantu desa dalam menyusun bahan bacaan yang sesuai dengan kondisia atau kebutuhan masyarakat desa.
"Perlu diketahui, fasilitas penyediaan bahan bacaan seperti perpustakaan desa juga menjadi indikator penentu bagi IDM (Indeks Desa Membangun). Keberadaannya akan menaikkan status desa itu sendiri," imbuh Wahyuni.
Data Perpustakaan Desa di Kaltara Berdasarkan IDM 2018
a. Kabupaten Bulungan
- Total 74 desa
- 19 desa memiliki perpustakaan desa
b. Kabupaten Malinau
- Total 109 desa
- 12 desa memiliki perpustakaan desa
c. Kabupaten Tana Tidung
- Total 32 desa
- 10 desa memiliki perpustakaan desa
d. Kabupaten Nunukan
- Total 232 desa
- 28 desa memiliki perpustakaan desa
Sumber : DPDM Provinsi Kaltara, 2018
Berita Terkait
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Kaltara naik jadi 57,7
Selasa, 5 Desember 2023 22:46
Gubernur Kaltara Dorong Transformasi Literasi Melalui Perpustakaan
Kamis, 12 Oktober 2023 17:11
Dorong Perpustakaan Sesuai SNP
Kamis, 21 September 2023 3:43
Kaltara gelar "stakeholder meeting" transformasi perpustakaan berbasis inklusisosial
Rabu, 9 Agustus 2023 6:56
Sinergitas TNI-Polri, Bangun Rumah Belajar Dan Perpustakaan Bagi Anak-anak Perbatasan
Jumat, 7 Juli 2023 1:53
Tingkatkan pengembangan ilmu pengetahuan, Gubernur kukuhkan Bunda Literasi Kaltara
Minggu, 18 Desember 2022 14:46
Perpustakaan Desa Gunung Putih sabet 4 penghargaan nasional
Rabu, 7 Desember 2022 19:06
SMAN 1 Tarakan juara lomba pustakaan sekolah
Sabtu, 22 Oktober 2022 18:51