Relawan Diminta Pahami Situasi dan Keselamatan Diri

id Pelepasan,Simbolis,Relawan, Bantuan, Kemanusiaan, Kaltara, Palu

Relawan Diminta Pahami Situasi dan Keselamatan Diri

PELEPASAN RELAWAN KALTARA : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat melepas Tim Peduli Gempa Palu-Donggala Provinsi Kaltara, Minggu (7/10). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) – Tim relawan untuk evakuasi dan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), baik yang dibentuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan diketuai Asisten I Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Sanusi maupun lembaga lainnya, diminta untuk memahami dan melakukan cek dan ricek atas situasi dan kondisi di lokasi bencana. Mengingat, hingga saat ini kejadian gempa susulan maupun likuifaksi masih berlangsung.

Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat melepas secara simbolis relawan bantuan kemanusiaan Provinsi Kaltara untuk gempa Palu dan Donggala di halaman Masjid Baitul Izzah, Islamic Center Kota Tarakan, Minggu (7/10).

Pada pelepasan kemarin, hadir Tim Peduli Gempa Palu-Donggala Provinsi Kaltara yang terdiri dari utusan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga kemasyarakatan lainnya, ditambah relawan dari Wahdah Islamiyah. “Setiap relawan harus memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Karena sampai saat ini, daerah bencana masih rawan. Semoga, tak terjadi gempa susulan yang lebih hebat dari sebelumnya. Ini harus diantisipasi, jangan sampai ada relawan yang menjadi korban saat berada di lokasi bencana,” kata Irianto.

Kepada koordinator masing-masing relawan, Gubernur mengingatkan untuk tidak gegabah mengambil keputusan. “Jangan grasak-grusuk dalam pemberangkatan tim relawan Kaltara. Saat di lokasi bencana, saya minta untuk berkoordinasi dengan seluruh tim relawan yang ada disana. Dan, ambil hikmah besar dari kegiatan yang diikuti tersebut. Pastinya, akan banyak kenalan dan sahabat baru. Yang tak kalah penting, sebelum berangkat, setiap relawan harus meluruskan niat. Terutama bagi yang beragama Islam. Jangan berniat keliru. Lalu berdoa untuk keselamatan diri pribadi dan bersama,” pesan Gubernur.

Apresiasi dan terima kasih turut dihaturkan Irianto kepada para relawan dari Kaltara. “Penting saya ingatkan, bahwa tim relawan dari Kaltara, khususnya yang dibentuk Pemprov Kaltara harus cermat dalam memberikan bantuan dukungan dan penyelamatan. Fokusnya, adalah warga Kaltara yang akan dievakuasi dan dipulangkan ke kampung halamannya di wilayah Kaltara. Menurut laporannya, sebagian warga Kaltara juga sudah berhasil dievakuasi melalui jalur perairan hingga ke Balikpapan. Setelahnya, Pemprov Kaltara akan memberikan bantuan berupa tiket menuju Tarakan melalui jalur udara,” jelas Irianto.

Setelah fokus utama tuntas dilakukan, tim dapat pula memberikan bantuan kepada korban gempa lainnya sesuai dengan kemampuan yang ada. “Jadi, semuanya harus terencana dengan matang, sistematis, dan terkonsep dengan jelas sehingga tak terjadi kekeliruan yang fatal. Seperti yang saya imbau sebelumnya, tim harus membuat rencana aksi tertulis, bahkan bila perlu ada tata tertib yang disusun dan disepakati untuk dilaksanakan oleh seluruh relawan dari Kaltara. Tata tertib ini harus dipatuhi, sebab salah satu kunci keberhasilan dalam penyelamatan korban bencana adalah ketaatan pada aturan dan pedoman yang ada, taat kepada pimpinan tim, mendengarkan arahan pimpinan serta berdisiplin atas timeline kegiatan yang ada,” beber Gubernur.

Irianto juga menyebutkan, Provinsi Kaltara sebagai provinsi baru dengan dukungan pendanaan yang tak terlalu besar, namun masyarakatnya sangat tanggap untuk membantu sesama warga Indonesia yang tertimpa bencana. “Ini hal yang patut disyukuri. Pun demikian, kepada tim relawan Pemprov Kaltara, saya ingatkan bahwa kalian membawa nama baik Kaltara. Dari itu, perilaku harus dijaga dan bersabar,” ulas Irianto. Secara teknis, tim bantuan kemanusiaan Pemprov Kaltara, sejumlah 64 orang. Sebelumnya, Pemprov telah mengirimkan 14 orang tim advance pada 3 Oktober. Selanjutnya, sebanyak 45 relawan akan diberangkatkan pada 8 Oktober, dan menyusul 5 orang lagi. Total logistik yang akan dibawa oleh tim, seberat 62 ton, dengan dana hasil sumbangan warga dan jajaran pemerintah di Kaltara sebesar Rp 675 juta (hingga 6 Oktober). Dana ini akan digunakan untuk pembiayaan pemulangan warga Kaltara yang dievakuasi dari lokasi bencana ke kampung asalnya.