Kaltara Butuh Tenaga Akuntan Baru

id Gubernur, Hadiri, Pengurus, Ikatan, Akuntansi, Indonesia, Kaltara,Pelantikan

Kaltara Butuh Tenaga Akuntan Baru

DUKUNGAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, selaku Dewan Penasehat IAI Wilayah Kaltara bersama jajaran pengurus IAI Wilayah Kaltara, ketua DPN IAI Prof Dr Mardiasmo dan Ketua Dewan Penasehat IAI Moermahadi Soerja Djanegara, Senin (8/10). (humasprovkaltara)

Tarakan (Antaranews Kaltara) – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sangat membutuhkan tambahan tenaga akuntan baru, guna mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk mewujudkan pelaporan keuangan pemerintah yang sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Wilayah Kaltara periode 2018-2022 di Ruang Pertemuan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara, Kota Tarakan, Senin (8/10) siang.

Pelantikan sendiri, dilakukan oleh ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) IAI Prof Dr Mardiasmo yang juga Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) dan disaksikan oleh Ketua Dewan Penasehat IAI Moermahadi Soerja Djanegara (ketua BPK RI), Dewan Penasehat IAI Wilayah Kaltara Dr H Irianto Lambrie (Gubernur Kaltara), dan Hendik Sudaryanto (Kepala KPw BI Provinsi Kaltara). Sementara itu, ketua IAI Wilayah Kaltara untuk periode 2018-2022 dijabat Karyadi (ketua BPK Perwakilan Provinsi Kaltara). “Pembentukan IAI Kaltara merupakan inisiatif bersama, dengan harapan agar keberadaan profesi akuntan dapat memberi sumbangsih besar pada pertumbuhan perekonomian di Kaltara. Keberadaan IAI ini juga berpotensi besar untuk mendukung terwujudnya good governance pada sektor pemerintahan dan swasta,” kata Gubernur.

Untuk itu, baik sebagai Gubernur Kaltara sekaligus Dewan Penasehat IAI Wilayah Kaltara, Irianto menyambut gembira dan mendukung sepenuhnya terbentuknya organisasi ini. “Jajaran pengurus IAI Wilayah Kaltara harus menyadari adanya tantangan besar yang dihadapi untuk membentuk akuntan generasi baru, yakni terbatasnya tenaga akuntan. Persoalan ini pulalah yang menyebabkan banyak daerah di Indonesia belum mampu untuk menyajikan laporan dan neraca keuangan daerah yang sesuai dengan prinsip akuntasi Indonesia sehingga belum memenuhi syarat untuk diberi Opini WTP oleh BPK,” papar Irianto.

Dikatakan Gubernur, keberadaan profesi dan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung profesi akuntan di Indonesia, masih jauh tertinggal dari negara Eropa. “Menurut saya, ini karena kurangnya pemahaman atas pentingnya ilmu akuntan. Terlebih, apabila kepala daerah tersebut tak mengerti mengenai akuntansi. Untuk itu, saya merasa perlunya menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan yang berkompeten untuk mendidik tenaga akuntan baru yang profesional, cerdas dan lugas,” tutur Gubernur.

Dalam mewujudkan upaya itu, Irianto mengingatkan bahwa bagi masyarakat Kaltara dan Indonesia pada umumnya, IAI belum sepopuler organisasi profesi lainnya. Jadi, penting untuk mensosialisasikan keberadaannya kepada masyarakat. “Saya juga mendukung penuh, apabila UBT (Universitas Borneo Tarakan) membuka jurusan akuntansi. Untuk memenuhinya, saya berharap UBT dapat berinisiatif penuh,” ulas Irianto. Pemprov Kaltara sendiri, dalam menunjang pelaporan keuangan daerah yang baik, pada rekrutmen CPNS 2017, telah menerima sekitar 20 ASN baru dengan kualifikasi akuntansi. Ini diharapkan dapat menjadi kelompok akuntan baru untuk menmperkuat sistem pelaporan keuangan pemerintah daerah.