Sinergi Pusat dan Daerah Bangun Konektifitas

id Respons, Kaltara,Konektfitas,Antar, daerah

Sinergi Pusat dan Daerah Bangun Konektifitas

RESPONS KALTARA: Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Dr Suheriyatna bersama Kepala Balai Pengelola Jalan Nasional (PJN) Balikpapan, Refly Rudi Tangkere, menjadi narasumber talkshow ‘Respons Kaltara’ di Kedai 99 Jalan Lembasung, Senin (15/10). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Sinergi antara pemerintah daerah dengan pusat, mendorong percepatan terbangunnya infrastruktur. Utamanya sarana jalan dan jembatan, sebagai salah satu pembuka akses untuk membuka konektifitas antar wilayah. Termasuk di Kalimantan Utara (Kaltara).

Demikian salah satu kesimpulan, dalam sajian Respons Kaltara yang digelar di Kedai 99 Tanjung Selor, Senin (15/10) malam. Dalam edisi XVIII kali ini, menghadirkan dua narasumber, yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Dr Suheriyatna dan Kepala Balai Pengelola Jalan Nasional (PJN) Balikpapan, Refly Rudi Tangkere. Dengan tema, genjot konektifitas antar daerah di Kaltara.

Mengawali paparannya, kedua nara sumber menegaskan akan pentingnya konektifitas antar daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta kemudahan pelayanan kepada masyarakat. “Konektifitas sangat penting. Untuk itu, baik pemerintah pusat, maupun daerah memprioritaskannya. Dengan terbukanya konektifitas, distribusi barang dan manusia akan lancar. Begitupun dalam hal pelayanan,” kata Suheriyatna.

Pemprov Kaltara sendiri, di bawah komando langsung Gubernur Dr H Irianto Lambrie, menjadikan pembangunan infrastruktur, utamanya untuk membuka konektifitas wilayah pedalaman dan perbatasan menjadi prioritas utama. “Sebagai provinsi baru, tentu sangat berat jika harus menanggung sendiri untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, Bapak Gubernur selalu berupaya membangun komunikasi dan sinergi dengan pemerintah pusat, agar mensupport pembangunan di Kaltara. Hal ini, kita juga diuntungkan sebagai wilayah perbatasan. Sehingga pemerintah memberikan perhatian penuh. Apalagi sejalan juga dengan nawa cita presiden Jokowi, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran,” bebernya.

Dengan perencanaan yang matang, dikatakan Suheriyatna, pemenuhan sarana jalan dan jembatan, masuk dalam bagian dari 11 prioritas pembangunan di Kaltara. “Kita ada 11 prioritas pembangunan. Di antaranya sektor energi, melalui pembangunan PLTA, pertanian, pendidikan dan kesehatan, Kota Baru Mandiri, hingga membangun jembatan Bulan (Bulungan-Tarakan). Nah, salah satu di antaranya, membuka konektifitas dengan membangun sarana jalan ke wilayah perbatasan dan pedalaman, serta penghubung antar kabupaten di Kaltara,” terangnya.

Sementara itu, mengenai progres pembangunan jalan dan jembatan di Kaltara, dikatakan Refly, hingga saat ini pembangunan masih terus berjalan. Baik jalan trans Kalimantan yang menghubungkan antar kabupaten, maupun jalan di perbatasan.

“Semua on progress. Untuk jalan perbatasan, yang terbagi dua. Yaitu jalan paralel perbatasan sepanjang 603 kilometer (Km) dan jalan akses perbatasan menuju Pos Lintas Batas sepanjang 380 km,” ujarnya.

Jalan akses menuju ke perbatasan, kata Refly, salah satunya adalah jalan dari Malinau menuju Long Bawan dan Long Midang, Krayan, Nunukan. Pembangunan jalan yang merupakan usulan Pemprov Kaltara ini, ditargetkan bisa terbuka pada 2019.

“Jadi ada target jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka panjang, jalan selesai terbangun dengan standar jalan bagus. Sementara jangka pendeknya, jalan sudah terbuka dan bisa difungsikan. Dalam arti disini, sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan distribusi barang dan orang. Meski mungkin sementara menggunakan kendaraan 4WD atau double gardan,” ungkapnya.

Jalan lainnya, yang dalam proses dibangun adalah dari Mansalong hingga Tau Lumbis. “Dalam pelaksanaannya kita bekerja sama dengan pihak TNI,” imbuhnya.

Dikatakan juga oleh Refly, selain jalan perbatasan, pemerintah melalui kementerian PUPR juga berupaya menuntaskan pembangunan jalan trans Kalimantan, serta memenuhi usulan pembangunan jalan menuju kawasan strategis. Seperti salah satunya jalan menuju Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.