Ketika Gubernur Kaltara Jajal Tapal Batas Indonesia-Malaysia (2)

id Serukan, Tertib, Adminidtrasi, Nunukan

Ketika Gubernur Kaltara Jajal Tapal Batas Indonesia-Malaysia (2)

KUNJUNGAN KERJA : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat berada di Dermaga Sungai Ular, Kecamatan Seimenggaris untuk memulai kunjungan kerja menjajal jalan nasional di wilayah tersebut, Sabtu (13/10). (humasprovkaltara)

Tiba di Dermaga Sungai Ular, Kecamatan Seimenggaris, Sabtu (13/7) sekitar pukul 8 pagi. Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dan rombongan yang menggunakan speedboat dari PLBL Liem Hie Djung, bergegas menuju mobil yang akan membawanya menjajal aspal jalan nasional di perbatasan Indonesia-Malaysia itu.

Dipandu mobil patroli dan pengawalan (Patwal) dari kepolisian, mobil berpelat nomor KU 1 yang ditumpangi Gubernur melaju bersama sekitar 50-an mobil lainnya secara berurutan dengan rapi pada jalur kiri. Tujuan pertama kunjungan kerja ini, adalah meresmikan Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Seimenggaris.

Sekitar 2 jam perjalanan, rombongan tiba di destinasi. Gubernur didampingi Ketua DPRD Kaltara Marthen Sablon dan Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Indrajit, Danrem 091/ASN Kolonel Inf. Irham Waroihan dan rombongan lainnya disambut ibu-ibu PKK serta ritual penyambutan tamu ala masyarakat setempat. Desa Sekaduyan Taka dipimpin Taka Putra Sinar Jaya.

Usai seremonial peresmian BPU, Gubernur pun menyampaikan sambutan. Gubernur mengaku kagum dengan pengelolaan Dana Desa oleh masyarakat dan aparat setempat. Dari sekitar Rp 900 juta Dana Desa yang diterima, oleh sang kepala desa, dibagi merata ke 5 Rukun Tetangga (RT) yang ada. “Dari laporan Dana Desa Sekaduyan Taka, realisasi belanjanya sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Ini bagus sekali. Namun, saya ingatkan agar tetap transparan, akuntabel dan kredibel dalam pengelolaannya. Karena, kini ada Satgas Gabungan yang disupervisi KPK untuk pengawasan Dana Desa itu,” tutur Irianto.

Gubernur juga menyampaikan sejumlah program pembangunan yang akan dilakukan di wilayah Seimenggaris dan kecamatan lain di Nunukan. Salah satunya mengenai rencana pembangunan pelabuhan dan dermaga Sungai Ular. “DED-nya sudah ada, tinggal penyusunan Amdal. Setelah itu, saya akan beraudiensi dengan Menhub untuk membangun dermaga yang modern di Sungai Ular. Ini akan menjamin keamanan dan keselamatam penumpang,” jelas Gubernur.

Di bidang kelistrikan, Pemprov melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengusulkan beberapa proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan kepada PT PLN (Persero). Utamanya, di Kecamatan Sembakung Atulai, Sebuku dan Seimenggaris pada tahun ini. Di antaranya, untuk Kecamatan Seimenggaris, PT PLN akan membuka unit layanan baru di Desa Sekaduyan Taka. Lalu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 3 x 250 kilowatt, dan Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 11,18 kilometer dengan trafo 4 x 50 kilo volt ampere. “Insya Allah dalam 2 sampai 3 kedepan sudah dapat direalisasikan program-program itu,” urai Irianto. Di kesempatan itu, Gubernur menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan dari beberapa OPD kepada perwakilan lembaga dan tokoh masyarakat setempat.

Perjalanan berlanjut. Tak jauh dari lokasi pertama, iring-iringan berhenti. Tampak Gubernur dan sejumlah pejabat yang turut serta pada kunjungan ini memasuki rumah warga yang sedang menggelar hajatan pernikahan. Tak lama berselang, iring-iringan kembali melaju. Tujuannya adalah Pos Pamtas RI-Malaysia/Pos Gabma Seimengaris. Bertemu para prajurit TNI dan Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Gubernur tampak bersemangat. Bahkan sempat mencicipi menu ala tentara, sembari beristirahat di barak istirahat para penjaga perbatasan itu.

Puas melepas lelah, Gubernur dan rombongan pun menuju titik kunjungan selanjutnya. Yakni, SMK Negeri 1 Tulin Onsoi di Desa Sanur, Kecamatan Tulin Onsoi. Disini, rombongan beristirahat sembari makan siang.

Usai makan siang, Gubernur pun meresmikan Ruang Praktik Siswa (RPS) SMK tersebut serta menandatangani prasasti Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Naputi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Salang, dan gapura Desa Sekikilan. Seperti sebelumnya, Gubernur juga menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan dari Pemprov Kaltara.

Pesan Gubernur kepada masyarakat Tulin Onsoi, tak jauh berbeda dari pesannya di Desa Sekaduyan Taka, Seimenggaris Yakni, soal pentingnya tertib administrasi. “Di bidang pendidikan, Pemprov Kaltara telah memberikan insentif guru, sebesar Rp 500 ribu. Insentif diberikan secara bertahap setiap triwulan. Namun, dalam realisasinya sering telat karena salah satunya akibat lambannya penyelesaian masalah administrasi di pemerintah daerah setempat. Persoalan lainnya, dari hasil audit dana yang disalurkan tersebut digunakan untuk kepentingan yang lain. Ini sangat tak dibenarkan,” jelas Gubernur.

Informasi lainnya, adalah soal adanya kenaikan jumlah bantuan rehab rumah bagi warga kurang mampu yang didanai APBN. “Dari APBN, Kaltara mendapatkan tambahan anggaran untuk program rehab rumah. Bahkan jatahnya per rumah tangga sasaran juga akan meningkat,” urai Irianto. Dari APBN, jumlah bantuan per rumah tangga sasaran dari Rp 15 juta menjadi Rp 27,5 juta. Ini dialokasikan untuk 3 ribu rumah tangga sasaran se-Kaltara.

Tak hanya APBN, program sejenis juga didanai oleh APBD Provinsi Kaltara. Alokasinya sekitar 700 unit rumah. “Dananya akan diserahkan langsung kepada pemilik rumah, dikerjakan swadaya oleh pemilik rumah, dan pemilik rumah juga menentukan sendiri apa yang diperlukannya,” papar Gubernur.

Tuntas acara di SMK Tulin Onsoi, hari mulai sore. Namun, di tengah gerimis, Gubernur pun menyempatkan diri meninjau pembangunan rumah warga yang dibantu program rehab rumah APBN, BSPS di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis. Pemilik rumah itu, adalah Iswandi, 50 tahun. “Semoga bantuan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri warga, dan nantinya akan semakin giat bekerja juga menatap masa depan yang lebih baik,” ucap Irianto.(bersambung)