Tanggapan Ketua DPRD Bulungan rencana pembangunan replikasi keraton

id Keraton bulungan

Tanggapan Ketua DPRD Bulungan rencana pembangunan replikasi keraton

Istana Bulungan dok museum tropem den haag belanda (Dok museum tropen belanda)

Lambang kesultanan bulungan (Dok)


Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) -Ketua DPRD Bulungan Syarwani, S.Pd, M.Si menyambut baik rencana pembangunan replikasi keraton Kesultanan Bulungan.

Berikut tanggapan Ketua DPRD Syarwani.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Utara mengatakan bahwa berencana membangun replikasi Kesultanan Bulungan, selain bernilai bagi sejarah, budaya juga bagi pengembangan sektor pariwisata.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan pembentukan tim
rencana pembangunan replikasi keraton kesultanan Bulungan.

"Saya minta segera dibuat tim kecil yang melibatkan Asisten II, kepala Bappeda Kaltara, kepala DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Perumahan dan Pemukiman," katanya.

Tim tersebut juga melibatkan kepala Disdikbud Kaltara, kepala Dinas Pariwisata Kaltara, kepala Satpol PP dan kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah).

Brrdasarkan dokumen sejarah serta foto-foto yang masih dimiliki ahli waris maupun milik Museum Trompen Den Haag Belanda, Kesultanan Bulungan punya tiga istana megah dan satu rumah adat.

Empat bangunan bersejarah itu dibakar dan harta kekayaan Kesultanan Bulungan dirampok oleh antek-antek PKI di bawah komando Panglima Mulawarman Suharyo pada 1964.

Dalam peristiwa itu puluhan warga Bulungan dibantai PKI.

Gubernur berharap replikasi Istana bisa menjadi "landmark" Kaltara.

Selain itu bisa mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kaltara, khususnya wisata sejarah dan budaya.

Selain memiliki tiga istana megah, Bulungan juga memiliki dua kapal pesiar milik Sultan Muhammad Maulana Kasimuddin.

Kapal itu masing-masing Warmond dan kapal Buloengan-Nederland.

Kedua kapal itu tenggelam ditembak tentara sekutu karena disangka milik tentara Jepang saat perang dunia II.

Warmond tenggelam di tengah Sungai Kayan, Bulungan, sedang Buloengan
Nederland tenggelam di Teluk Mandeh, Sumatera Barat.

Kondisi kapal yang masih utuh serta keindahan alam bawah laut, sehingga bangkai kapal Buloengan-Nederland di Teluk Mandeh di kedalaman 30 meter jadi lokasi penyelaman wisata berkelas dunia.