Verifikasi Tuntas, Direncanakan Cair Awal Desember

id Jadwal, Verifikasi, Kaltara,Cerdas

Verifikasi Tuntas, Direncanakan Cair Awal Desember

Gambar Infografis (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Proses verifikasi berkas pengajuan beasiswa Kaltara Cerdas yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Provinsi Kaltara telah selesai. Saat ini, Dewan Pendidikan tinggal menunggu pengumuman hasil verifikasi. Selanjutnya untuk pencairan direncanakan pada awal Desember 2018 nanti.

Sesuai laporan dari Dewan Pendidikan, disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 11 miliar, program Kaltara Cerdas tahun ini akan diperuntukkan bagi 2.792 penerima. Terdiri dari 2.204 mahasiswa dan 588 siswa SMA/MA/SMK.

Smentara itu, hingga ditutupnya pendaftaran atau penyerahan berkas pengajuan beasiswa, sesuai data di Dewan Pendidikan, ada sebanyak 4.815 orang yang mendaftarkan diri. Terdiri dari 4.334 pendaftar dari perguruan tinggi dan 481 dari siswa/siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

“Menurut laporan dari Dewan Pendidikan, tahapan verifikasi berkas telah selesai dilakuan. Saat ini mereka menunggu tahapan pengumuman hasil, setelah sebelumnya melakukan rapat bersama dengan tim,” kata Gubernur.

Irianto berharap, proses administrasi tidak terlalu lama, sehingga awal Desember (bulan depan) sudah bisa dilakukan pencairan beasiswa Kaltara Cerdas tahun ini.

Karena dalam proses verifikasi mahasiswa yang memenuhi syarat melebihi kuota yang ditetapkan, nantinya penerima beasiswa akan dilakukan berdasarkan ranking. Sebegai contoh untuk penerima beasiswa dari mahasiswa berprestasi. Melalui tim, akan melihat dari yang paling tinggi nilainya sampai memenuhi kuotanya. Begitu juga dengan pemohon yang dari keluarga kurang mampu.

Besaran beasiswa yang diberikan, lanjut Irianto, bervariasi sesuai jenjang pendidikannya. Yaitu mulai dari Rp 3 juta untuk mahasiswa Diploma III (dalam daerah) hingga Rp 10 juta untuk mahasiswa Doktoral (S3) yang melakukan tugas akhirnya.

Tak hanya kepada mahasiswa, beasiswa juga diberikan kepada siswa SMA/MA/SMK yang berprestasi. Yaitu Rp 500 ribu kepada juara kelas, serta peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi, masing-masing kepada terbaik I sampai V di kabupaten/kota.

Lebih lanjut disampaikan, di samping memberikan bantuan biaya Pendidikan atau beasiswa kepada mahasiswa dan siswa berprestasi, guna peningkatan sumber daya manusia (SDM), tahun ini melalui program Kaltara Cerdas juga memberangkatkan 20 orang, yang terdiri dari 10 siswa berprestasi dan 10 guru berprestasi untuk melakukan studi banding di 8 negara di Eropa.

“Ini merupakan salah satu program pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada siswa dan guru-guru berprestasi. Sekaligus juga untuk meningkatkan wawasan para guru yang ada di Kaltara. Mereka yang ikut studi banding, merupakan hasil seleksi dari Dinas Pendidikan bersama Dewan Pendidikan atas dasar dokumen dan prestasi yang diraih,” ujarnya.

Ditegaskan kembali oleh Gubernur, Kaltara Cerdas 2018 diharapkan memprioritaskan kepada pemohon yang belum mendapatkan beasiswa serupa tahun sebelumnya. “Kaltara Cerdas tahun ini harus disalurkan dengan tepat sasaran. Dan, saya instruksikan agar memprioritaskan warga atau pelajar yang kurang mampu dari daerah pedalaman atau pedesaan di Kaltara,” papar Irianto.

Seperti disampaikan sebelumnya, selain meminta agar dalam pengelolaan dilakukan dengan transparan dan tepat sasaran, gubernur juga menegaskan, untuk pengawasan pengelolaan dana tersebut, dirinya akan membentuk tim pengawas yang terdiri dari beberapa orang di luar Dewan Pendidikan.

Perlunya dibentuk tim pengawas, agar pelaksanaan bantuan tahun ini tidak keluar dari konteks yang diinginkan. Juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemprov Kaltara mengenai penggunaan anggaran untuk kemaslahatan masyarakat Kaltara.

Personel yang berada di dalam tim pengawasan ini, diharapkan mampu dan cakap untuk memenuhi ekspektasi yang diinginkan pemerintah, juga masyarakat. “Tim Pengawas ini, memang baru tahun ini kita bentuk. Ini berdasarkan evaluasi dan masukan-masukan dari masyarakat. Tujuannya, untuk meminimalisir adanya keluhan masyarakat utamanya para calon penerima bantuan,” tambah Irianto.