Self Discipline adalah Kunci Pembangunan SDM

id Temu, Teknis, penyuluh

Self Discipline adalah Kunci Pembangunan SDM

TEMU PENYULUH : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dan istri, Hj Rita Ratina Irianto Lambrie berfoto bersama peserta dan narasumber Temu Teknis Penyuluh dan Penyampaian Hasil Inovasi Teknologi Balitbangtan  Kerja Sama Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan dengan BPPT Kaltim, Kamis (29/11). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Kunci pembangunan manusia yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) adalah self discipline atau disiplin diri. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka Temu Teknis Penyuluh dan Penyampaian Hasil Inovasi Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kerja Sama Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Ruang Pertemuan BKPSDM Kabupaten Bulungan, Kamis (29/11).

Pengembangan disiplin diri ini, menurut Gubernur dengan penerapan yang tepat akan mengiring seseorang meraih sukses. “Banyak tokoh Indonesia yang terkenal di dunia, juga Indonesia yang sukses lewat penerapan self discipline. Seperti, Mooryati Soedibyo, Dian Sastrowardoyo, dan Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti,” kata Irianto.

Konsep self discipline juga upaya tepat dalam menghadapi tantangan tahun depan. Dimana, mulai 2019, Pemerintah Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo akan mengalihkan fokus pembangunannya, dari pengembangan infrastruktur kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). “Selama 4 tahun belakangan ini, pemerintah sudah melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Di Kaltara sendiri, ada beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan. Utamanya, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan,” jelas Gubernur.

Pun demikian, pembangunan infrastruktur tetap dilakukan walau dalam skala yang tak terlalu besar. “Pembangunan SDM sendiri, tak seperti pembangunan infrastruktur. Tak bisa dilakukan dalam 1 periode atau 5 tahun. Namun harus kontinu, karena saat melakukan pembangunan SDM, kita harus siap menghadapi perubahan yang perlu penyesuaian dalam realisasinya,” urai Irianto.

Upaya ini, tak mementingkan program. Namun, Indonesia harus belajar banyak dari negara lain yang sudah sukses melakukan pembangunan SDM. “Pembangunan SDM penting, sebab dengan merealisasikannya akan mudah untuk melakukan pembangunan bidang lainnya,” tutup Gubernur.