Ikut Bahagia, Tahun Ini 12 RKB dan 6 Ruang Praktik Sekolah Di Kaltara Dibangun

id Rehab, Bangun, Ruang, kelas, Baru,Sekolah, 2018

Ikut Bahagia, Tahun Ini 12 RKB dan 6 Ruang Praktik Sekolah Di Kaltara Dibangun

SARANA PENDIDIKAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat meninjau pembangunan RKB salah satu sekolah di Kaltara, belum lama ini. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara)– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di wilayah ini. Pada 2018, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara dibangun sejumlah Ruang Kelas Baru (RKB), ruang praktik baru, hingga rehabilitasi beberapa ruang kelas. Sesuai kewenangan pemerintah provinsi, kegiatan dilakukan di SMA/SMK yang ada di kabupaten/kota.

Berbagai kegiatan pembangunan sarana pendidikan, khususnya di sekolah ini, kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, juga sebagai upaya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sekolah. “Sesuai laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, semua kegiatan ini sudah selesai dilakukan di beberapa SMA maupun SMK yang ada di Kaltara. Dana untuk pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” kata Irianto.

Tahun ini, lanjut Gubernur, menurut data Disdikbud ada 12 RKB yang dibangun di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri di Kaltara. Kemudian sebanyak 3 unit ruang kelas dilakukan direhabilitasi. “Untuk pembangunan ruang kelas dan rehabilitasi ini, didanai melalui DAK dari pusat. Kita sampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tentunya ini juga merupakan hasil dari kemunikasi instensif yang kita lakukan dengan pusat,” ujar Irianto.

Didampingi Kepala Disdikbud Kaltara Sigit Muryono, Gubernur mengungkapkan, selain pembangunan RKB dan rehabilitasi ruangan, melalui DAK juga Pemprov Kaltara melakukan pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) sebanyak 6 unit. Dengan rincian, 3 unit di antaranya di SMK Negeri yang berada wilayah kawasan Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Yakni, di SMK Negeri 1 SPPN Malinau dengan alokasi anggaran Rp 800 juta, SMK Negeri 1 Tulin Onsoi senilai sekitar Rp 1 miliar dan SMK Negeri 1 Malinau sebesar Rp 768 juta. “Pembangunan infrastruktur, berupa sarana dan prasarana sekolah ini, kita lakukan agar SMA dan SMK di Kaltara memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sekolah,” jelas Gubernur.

Tak hanya pembangunan ruang kelas dan RPS, sebagai upaya pemenuhan SPM sekolah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara juga melakukan penambahan ruang guru. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, tahun ini ada 4 unit ruang guru yang dibangun. Yakni, ruang guru SMA Negeri 1 Tanjung Palas, SMA Negeri 2 Tarakan, SMA 11 Malinau, dan SMA Negeri 1 Nunukan Selatan. Dengan anggaran masing-masing sekolah sebesar Rp 340 juta.

Progres pembangunan fisiknya sendiri, rata-rata mencapai 80 persen. Dan ditargetkan Desember fisiknya selesai 100 persen. “Kita utamakan pembangunan untuk RKB dan ruang pendukungnya. Seperti, ruang praktik, juga ruang laboratorium,” timpal Sigit.

Informasi lain, dilaporkan Kadisdik Kaltara kepada Gubernur, rencana pembangunan SMK Negeri 2 Tanjung Selor tak lama lagi sudah bisa terealisasi. Menggunakan APBD Provinsi, tahun ini telah dianggarkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk pembebasan lahan seluas 1 hektare yang berlokasi di Jalan Perdamainan, Sabanar Baru, Tanjung Selor. Prosesnya sendiri telah dilakukan perhitungan oleh konsultan appraisal melalui peta bidang yang telah dikeluarkan oleh badan pertahanan. “Peta bidang sendiri digunakan oleh konsultan appraisal untuk menentukan kelayakan harga yang sesuai dengan Nilai Obyek Pajak Pengganti (NJOP) dan harga pasar,” jelas Sigit. “Ditargetkan sebelum 15 Desember mendatang, kita sudah lakukan pembayaran, karena semua kelengkapan administrasi itu sudah lengkap,” imbuh Sigit.

Tahun depan, lanjutnya, Pemprov Kaltara masih akan melakukan pengadaan tanah lagi. Karena dari 3 hektare lahan yang dibutuhkan, baru 1 hektare yang dibebaskan tahun ini. “Tahun depan kita usulkan anggaran Rp 1,5 miliar,” ungkap Sigit. Sedangakan untuk bangunannya sendiri, imbuh Sigit, setelah proses lahan itu clear and clean baru akan dibuatkan Detail Engineering Design (DED)-nya.

Penyusunan DED merupakan salah satu bagian penting, bagi Pemprov Kaltara melalui Disdikbud untuk mengajukan bantuan kepada pusat, dalam hal ini Kemendikbud untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). “Pusat dalam hal ini Kemendikbud telah berjanji akan memberikan bantuan pembangunan USB dengan catatan lahan itu clear and clean,” pungkasnya.