ASN Kaltara diharapkan dapat Berkelas Dunia

id Penutupan, Pelatihan, dasar,CPNS,Kaltara

ASN Kaltara diharapkan dapat Berkelas Dunia

PENUTUPAN LATSAR : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie secara simbolis menutup Latsar CPNS Pemprov Kaltara 2018 di ruang pertemuan Gedung Gadis Pemprov Kaltara, Kamis (20/12). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor(Antaranews Kaltara) – Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) diharapkan dapat memahami dan memenuhi 5 ciri ASN yang berkelas dunia. Yakni, profesional, berintegritas, berorientasi kepublikan, terus mengembangkan budaya pelayanan yang berkualitas dan berwawasan global. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menutup Latihan Dasar (Latsar) Angkatan I hingga XII CPNS Kaltara 2018, Latsar Angkatan I hingga III CPNS Kemenkumham 2018, Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat Pim) Tingkat IV Angkatan II Tahun 2018, sekaligus membuka Workshop Pengembangan Kompetensi Bagi Pejabat Tinggi Pratama dan Pejabat Administrasi di Lingkungan Pemprov Kaltara, di ruang pertemuan gedung Gabungan Dinas (Gadis) Pemprov Kaltara, Kamis (20/12).

Gubernur meyakini, apabila kelima ciri ASN berkelas dunia tersebut diterapkan dan dipraktikkan oleh setiap ASN di Kaltara, maka akan menuai faedah yang besar. “Pelaksanaannya harus konsisten. Dengan begitu, maka untuk pengembangan karir pun dapat lebih cepat, juga meraih sukses yang mulus,” ucap Irianto.

Lebih jauh, seorang ASN harus bersikap profesional. Dalam artian, ASN tersebut harus memiliki yang tak diragukan lagi dalam profesinya. “Juga harus mampu melaksanakan tanggungjawab hingga tuntas,” ungkap Gubernur.

Soal integritas, ASN harus bersikap jujur dan bertanggungjawab atas tugas dan pekerjaan yang diberikan. Tak itu saja, orientasi seorang ASN adalah pelayanan publik. “Artinya, seorang ASN harus memiliki keinginan untuk dapat memberikan pelayanan publik yang terbaik. Ini bila dilakukan maka akan mampu meningkatkan daya saing seseorang,” jelas Irianto.

Dalam pelayanan publik, seorang ASN harus mampu mengembangkan budaya pelayanan yang berkualitas secara terus-menerus. Dan, ini memungkinkan karena adanya dukungan teknologi informasi. “Dengan dukungan teknologi informasi pula, seorang ASN mestinya memiliki wawasan global,” urai Gubernur.

Sekaitan dengan penyelenggaraan Latsar, ditegaskan Irianto bahwa kelulusan dalam Latsar merupakan prasyarat utama dalam pengembangan karir ASN. “Lulus dari sebuah proses Diklat atau Latsar, adalah keharusan karena sebagai bentuk penjenjangan karir berikutnya. Diklat atau Latsar juga tidak hanya dilakukan sampai disini, tapi harus terus-menerus. Karena saat ini, pemerintahan modern tak mungkin diisi SDM yang tak memahami atau mengerti serta kompetensi tak mumpuni,” beber Irianto.

Semestinya, dalam sebuah pelatihan ada transfer pengetahuan dan skill. Namun yang terpenting, adalah perubahan atau peningkatan attitude dan transfer pengalaman. “Dari itu, Diklat harusnya diisi oleh para akademisi yang mumpuni, pelaku usaha, tokoh dan lainnya,” tutup Gubernur.