Ignasius tinjau pabrik semikokas Kaltara

id Semikokas kaltara

Ignasius tinjau pabrik semikokas Kaltara

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Gubernur Kaltata Irianto Lambrie dan Direktur PT. MEK Rayendra Pradipta. (Dok)

Peninjauan pembangunan pabrik pengolahan semikokas (Dok)
Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau salah satu kegiatan investasi terbesar di Kalimantan Utara, pembangunan konstruksi pabrik pengolahan semikokas (hilirisasi batu bara).

Menteri ESDM Ignasius Jonan di Tanjung Selor, Jumat mengatakan kegiatan PT. MEK (Megah Energi Khatulistiwa) yang membangun pabrik semikokas merupakan wujud nyata keseriusan pengusaha dalam mengembangkan industri batu bara.

Menteri ESDM untuk melihat secara langsung perkembangan konstruksi pabrik pengolahan semi kokas di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kaltara.

"Pemerintah sangat mendorong industri ini karena merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah," ujar menteri.

Hal itu bertujuan meningkatkan nilai tambah produk bahan tambang dalam negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia.

Pengembangan lebih lanjut batu bara (hilirisasi) adalah kokas.

Sementara itu, Direktur PT. MEK Rayendra Pradipta mengatakan MEK merupakan industri pionir yang menghasilkan tiga produk, yaitu semi kokas, coke gas untuk pembangkit listrik, dan tar/MFO yang didapatkan dalam 1 siklus proses produksi.

"Hal ini adalah yang pertama di Indonesia," katanya.

Dengan teknologi Vertical Retort Carbonizer, MEK mampu menghasilkan 600,000 ton semikokas per tahun dengan bahan baku berjumlah 1,000,000 ton batu bara, serta hasil samping berupa tar sebanyak 50,000 ton per tahun dan coke gas sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gas 30 MW.

Semikokas sendiri adalah batu bara yang telah diolah yang digunakan pada industri pembuatan nikel, baja dan besi.

Selain merupakan industri pionir dan baru, MEK juga dapat memberikan dampak di berbagai aspek seperti peningkatan penerimaan negara.

Misalnya, aspek pengembangan provinsi baru, penyerapan tenaga kerja, multiplier effect bagi masyarakat sekitar; pembangunan infrastruktur serta transfer pengetahuan dan teknologi.

"Kami juga berharap bahwa pemerintah dapat mendukung keberhasilan MEK ini dengan memberikan beberapa kemudahan," kata Rayendra Pradipta.

Salah satu yang diharapkan pihaknya, yakni fasilitas tax holiday, yang merupakan insentif untuk peningkatan investasi tanpa mengurangi penerimaan pajak.