Empat daerah Kaltara rawan bencana

id Rawan bencana kaltara

Empat daerah Kaltara rawan bencana

Petugas berupaya padamkan api (BPBD Kaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara mewaspadai ada empat daerah di provinsi itu yang rawan mengalami pergerakan tanah (longsor) jika curah hujan tinggi.

Kepala BPBD) Kaltara Muhammad Fandi kepada ANTARA di Tanjung Selor, Rabu mengatakan ada empat daerah yang rawan mengalami pergerakan tanah dengan status ancaman tinggi.

Keempat daerah itu, yakni Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan dan Sungaiboh semuanya di Kabupaten Malinau.

Hal itu berdasarkan edaran Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait ancaman pergerakan tanah pada Maret 2019.

"Artinya jika Maret 2019 terjadi curah dan itensitas hujan tinggi atau di atas normal maka empat daerah itu rawan bencana," ujarnya.

Daerah rawan dengan status tinggi itu sewaktu-waktu bisa terjadi bencana jika hujan di atas normal.

Sementara ini, ujarnya, justru yang menjadi masalah adalah ancaman bencana kabut asap akibat terus terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Bencana kebakaran hutan dan lahan kini "menghantui" karena hampir terjadi setiap hari dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di pedalaman, perbatasan serta jalur Lintas Kalimantan.

Laporan terakhir, hari Senin (4/3) terjadi lagi kebakaran lokasi jl.kuburan RT 70 Tidung Pale, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara. Kebakaran lahan oleh kelalaian warga yg membersihkan lahan dg membakar mencapai 0,5 hektare.

Sebelumnya pada Minggu (3/3) terjadi dua kebakaran lahan di dua tempat berbeda. Lokasi pertama yaitu di Jalan GOR Sungai Sembilan Nunukan terjadi oleh warga yg membersihkan lahan dg membakar.

Luasan mencapai 0,5 ha merupakan lahan kosong dan kebun warga, dan mengancam pemukiman warga sbyk 12 rmh.

Lokasi kedua berada di Kampung Timur RT.04 Kelurahan Panamas Kecamatan Nunukan Selatan. ***3***