Bangkitkan Literasi Kaltara

id Gerakan, Literasi, Rakor,Kaltara

Bangkitkan Literasi Kaltara

LITERASI : Bunda Baca Kaltara Hj Rita Ratina Irianto Lambrie saat menghadiri Rakor Pokja Literasi Provinsi Kaltara, Kamis (21/3). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara) sehingga memiliki kemampuan literasi yang memadai, Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Kaltara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja (Pokja) Literasi Provinsi Kaltara di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kota Tarakan, Kamis (21/3). “Tujuan diadakannya rakor ini, untuk menyatukan persepsi serta menyatukan gerak dalam pelaksanaan literasi di Kaltara dan tersusunnya dokumen yang berisi program kerja yang memuat isu isu strategis baik tingkat lokal Kaltara maupun nasional,” kata Bunda Baca Kaltara, Hj Rita Ratina Irianto Lambrie saat membuka Rakor Pokja Literasi Provinsi Kaltara.

Program INOVASI merupakan program kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia di bidang pendidikan. Program ini diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie pada 12 Desember 2017 di Jakarta. “Program ini ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dengan fokus meningkatkan mutu pembelajaran pada bidang literasi, numerasi dan inklusi,” kata Hj Rita.

Ditegaskan Hj Rita, rendahnya minat baca merupakan tantangan serius bangsa Indonesia. Pemerintah melalui Kemendikbud, pada 2015 merespon keadaan ini melalui Permendikbud No. 23/2015 tentang Pertumbuhan Budi Pekerti Melalui Kegiatan Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai di Sekolah. “Untuk meningkatkan pertumbuhan minat baca di sekolah, belum cukup jika tidak diiringi dengan pertumbuhan budaya tersebut di keluarga dan masyarakat,” ujar Hj Rita.

Diungkapkan Hj Rita, geliat literasi di Kaltara sudah diperhitungkan di tingkat nasional. Sehingga Kaltara sendiri memiliki pegiat literasi yang mengantarkan buku ke perbatasan, pedalaman hingga ke pesisir. “Pokja Literasi Kaltara inilah wadah kami berkumpul, mulai dari pegiat literasi, sekolah, instansi terkait taman bacaan masyarakat. Mereka adalah garda tapal batas negeri yang terus merawat dan menjaga minat baca adik adik kita,” pungkas Hj Rita.