Tanjung Selor (ANTARA) - Program pelayanan dokter terbang gratis, pada tahun ini menyasar 14 wilayah di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). 14 wilayah itu, berada di wilayah sulit dijangkau melalui darat maupun laut, dan berada di Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Malinau. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie di ruang kerjanya, Minggu (21/4).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara, 11 dari 14 wilayah yang disasar sudah terlayani program ini. Yaitu, Desa Long Bang, Silva Rahayu, Dusun Antal (Desa Salimbatu), Liagu, Sebatik Timur, Tias, Krayan, Krayan Timur, Metur dan Long Loreh. “Dari 11 wilayah itu, sekitar 1.655 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari para dokter yang ada,” jelas Irianto. Adapun tenaga kesehatan yang terlibat pada program ini, di antaranya dokter spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, dan gigi.
Progress terkini, Dinkes kabarnya akan melanjutkan program ini ke Kabupaten Malinau, tepatnya di Kecamatan Long Apung. “Untuk merealisasikannya, biasanya Dinkes akan menyesuaikan dengan ketersediaan transportasinya,” ungkap Gubernur.
Dikatakan pula, terkadang program ini juga melayani usulan mendadak dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dari para dokter spesialis tersebut. “Jadi, memang saya instruksikan agar Dinkes dapat melayani permintaan seperti itu. Namun, sekali lagi menyesuaikan dengan ketersediaan transportasinya,” papar Irianto.
Tak itu saja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 juga menyediakan program kesehatan lainnya. Di antaranya, program safari katarak. “Untuk program ini, Pemprov melalui Dinkes menganggarkan Rp 50 juta. Sasarannya, sekitar 100 pasien katarak,” ulas Gubernur. Dalam program ini, Dinkes bekerjasama dengan Balai Kesehatan Mata (BKM) Makassar.
Kegiatan ini diagendakan pada 29 hingga 30 April mendatang dengan lokasi di Kabupaten Malinau. “Tahun lalu, kegiatan serupa sudah kami laksanakan di Nunukan. Tepatnya, di Kecamatan Lumbis, Sebuku dan Tulin Onsoi. Disitu ada 94 pasien berhasil dioperasi oleh 5 orang tenaga medis,” timpal Kepala Dinkes Provinsi Kaltara, Usman.
Secara teknis, program ini diawali dengan skrining atau deteksi pasien katarak di setiap kabupaten dan kota. “Kita lihat kabupaten mana yang terbanyak. Disitulah, kami menggelarnya. Dan, tak hanya di wilayah ibukota kabupaten yang disasar, tapi juga di setiap kecamatan sesuai jumlah pasien yang terjaring,” tutupnya.
Berita Terkait
Program CBP Rupiah Penting Untuk Kemajuan Ekonomi Lokal
Kamis, 22 Februari 2024 21:34
Program Gunting Pertamina Raih Indonesia Green Awards 2024
Jumat, 19 Januari 2024 11:31
Lapas Tarakan Kembangkan Program Pembinaan Kemandirian Bidang Sablon
Jumat, 5 Januari 2024 20:03
Gubernur dan Polda Kaltara Bahas Program Pembinaan Calon Taruna Akpol
Selasa, 12 Desember 2023 20:30
Turunkan Stunting Pemprov luncurkan Program SKALA
Senin, 30 Oktober 2023 17:42
Raih Penghargaan Program Pengentasan Stunting dan Kemiskinan, jadi kado terindah HUT Kaltara
Jumat, 27 Oktober 2023 4:58
Penggunaan Kurikulum Fleksibel di Kaltara Percepat Pemulihan Pembelajaran
Senin, 9 Oktober 2023 19:54
Program Beasiswa Kaltara Unggul dibuka untuk 7.000 penerima
Senin, 28 Agustus 2023 14:57