Tanjung Selor (ANTARA) - Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Biro di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), diminta dapat memacu realisasi program kegiatan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 di sisa waktu yang ada. Baik fisik maupun keuangan. Instruksi tersebut disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, baru-baru ini.
Dikatakan Gubernur, menurut data Biro Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltara, hingga minggu ke-3 bulan Oktober 2019 tercatat, realisasi fisik sebesar 59,89 persen, sementara untuk realisasi keuangan sebesar 53,55 persen. “Mengingat daya serap tersebut masih rendah di sisa waktu yang ada. Maka saya mengintruksikan kepada seluruh kepala OPD/Biro untuk segera melakukan konsolidasi dengan semua Bendahara, PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), dan pihak ketiga,” ujar Irianto.
Selain menginstruksikan untuk segera melakukan konsolidasi, kepada seluruh kepala OPD/Biro untuk menyampaikan laporan daya serap masing-masing kepada Gubernur. “Bagi OPD/Biro yang daya serapnya sangat rendah dan jauh dibawah batas wajar agar diberi peringatan tertulis. Saya minta agar Sekretaris Daerah (Sekda) serta para Asisten Sekda segera mengkoordinasikan lebih lanjut,” ulas Gubernur.
Terpisah, menurut Kepala Biro Pembangunan Kaltara Sunardi, masih rendahnya daya serap tahun anggaran 2019 akibat persoalan teknis. Ada beberapa paket pada Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang menurut aturan dan bisa dicantumkan dalam perjanjian kontak dengan pihak ke-3 baru akan terealisasi di kuartal IV/2019. Atau tepatnya pada Oktober hingga pertengahan Desember nanti.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama terjadi kenaikkan. Untuk realisasi fisik naik sebesar 5,54 persen, sedangkan realisasi keuangan naik sebesar 1,68 persen. Baik Biro Pembangunan maupun BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) berharap, serapan anggaran sampai akhir 2019 ini bisa mencapai target, sebesar 90 persen. Bahkan ditargetkan diakhir tahun 2019 realisasi fisik dapat mencapai 95,72 persen, dan untuk realisasi keuangan sebesar 85,17 persen.
Dituturkannya, ada sejumlah kendala dalam percepatan realisasi keuangan dan fisik. “Kendala itu, di antaranya beberapa pihak ketiga telah selesai pekerjaan, akan tetapi proses pencairan belum dilakukan. Ini karena menunggu pencairan di akhir tahun bersamaan dengan pekerjaan lainnya (khusus pihak ketiga yang menangani lebih dari 1 paket kegiatan),” urainya. Kendala lainnya, adalah sistem pengawasan belum dikaksanakan secara maksimal.
Berita Terkait
Realisasi Pembiayaan UMKM di Kaltara Mencapai Rp2,5 Miliar
Senin, 21 Agustus 2023 19:52
Realisasi pembangunan fisik Pemkab Bulungan lebihi target
Rabu, 26 April 2023 15:16
Kaltara realisasi PAD tertinggi
Kamis, 16 Maret 2023 12:15
Realisasi APBN 2023 di Kaltara Rp673 miliar
Jumat, 24 Februari 2023 13:27
Gubernur: Realisasi investasi lampaui target BKPM
Jumat, 17 Februari 2023 13:40
Kaltara optimistis pajak lampaui target, realisasi semester II capai 77,64 persen
Selasa, 9 Agustus 2022 9:33
Gubernur: Pacu realisasi belanja APBD karena dukung pertumbuhan ekonomi nasional
Kamis, 23 Juni 2022 17:41
BNI catat realisasi pembayaran dana Prakerja capai Rp35 miliar per Mei
Sabtu, 18 Juni 2022 2:45