Gubernur Ingin Hidupkan Gerakan Literasi Daerah

id Gerakan, Literasi, Daerah, Kaltara

Gubernur Ingin Hidupkan Gerakan Literasi Daerah

GERAKAN LITERASI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Bunda Baca Kaltara Hj Rita Ratina Irianto berfoto bersama panitia Kemah Literasi Tahun 2020, Sabtu (18/1) pagi. (humasprovkaltara)

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie ingin menghidupkan gerakan literasi di tiap daerah yang ada di Kaltara. Sebab, gerakan literasi menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Ini disampaikannya saat membuka Kemah Literasi Tahun 2020 dan Pelantikan Bunda Baca Kota Tarakan di Kelurahan Pantai Amal, Sabtu (18/1) pagi lalu.

Di kesempatan itu, Gubernur juga memaparkan awal perkembangan gerakan literasi di Indonesia. Menurutnya, literasi diperkenalkan di Indonesia, lantaran tengah berada dalam kondisi darurat literasi. “Literasi, adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berhitung, berbicara dan memecahkan masalah pada tingkatan keahlian tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Dari itu, sebelum mengembangkan literasi, kita harus mengembangkan kemampuan teknis membaca dan menulis. Literasi bahkan menjadi bagian penting untuk mewujudkan tujuan nasional,” beber Gubernur.

Menyadari pentingnya literasi, maka Provinsi Kaltara pun semakin terlecut untuk mewujudkannya. Hingga akhirnya, Hj Rita Ratina Irianto Lambrie menjadi Bunda Baca Provinsi Kaltara sekaligus menjadi Bunda Baca ke-3 yang ada di seluruh Indonesia. “Kenapa Kaltara dapat menjadi Bunda Baca ke-3 di Indonesia? Ini karena Kaltara menyadari peranan literasi dalam mengubah mindset dan karakter seseorang. Dengan perubahan itu, maka seseorang diharapkan tak lagi mudah mengucapkan sesuatu tanpa mengetahui secara mendalam. Ini penting dalam menghadapi era disrupsi saat ini,” jelas Irianto.

Berbekal hal tersebut, capaian kemampuan literasi di Kaltara pun meningkat. Dari catatan yang ada, pada 2017, kemampuan literasi dasar pada anak kelas awal mencapai 60 persen. Namun pada 2019, ditingkatkan hingga 87 persen. Indikatornya, tes literasi dasar meliputi tes mengenal huruf, suku kata dan kata. “Meski capaian kemampuan literasi sudah membaik, tetap saja kecakapan literasi tetap perlu dikembangkan. Banyak jenis literasi, dan harus terus dipelajari karena terus berkembang pelaksanaannya. Dari itu, mari kita kembangkan potensi yang ada. Kita ingin menjadi bangsa yang unggul,” tutur Gubernur.

Sebagai informasi, pada Kemah Literasi Tahun 2020 dan Pelantikan Bunda Baca Kota Tarakan ini, hadir sebagai narasumber Staf Khusus Presiden RI Adamas Belva Syah Devara.