Tarakan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus mengawasi para penumpang terutama dari China yang masuk ke Kaltara melalui Tawau, Malaysia untuk mencegah terinfeksi virus Corona.
"Jadi hampir semua penumpang dari luar negeri baik yang transit, pasti melalui pemeriksaan," kata Kepala Dinkes Kaltara, Usman di Tarakan, Sabtu.
Para penumpang yang diperiksa oleh petugas gabungan diantaranya dari Dinkes Kaltara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kaltara diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan.
"Para penumpang yang menjalani pemeriksaan di pelabuhan dan bandara mendapatkan Kartu Kewaspadan Kesehatan yang berwarna kuning," kata Usman.
Saat ini ada 39 warga Kaltara yang dalam pantau Dinkes, setelah datang dari beberapa negara seperti China, Turki dan Arab Saudi.
"Untuk saat ini 39 tersebut belum ada yang memberikan gejala seperti demam dengan panas tinggi tapi tetap dipantau selama 14 hari," kata Usman.
Sebelumnya, Dinkes Kaltara menyatakan bahwa wilayah Tarakan dan Nunukan merupakan kawasan yang rawan terinfeksi virus Corona.
"Rawan kayak Nunukan dan Tarakan, tapi daerah lain tetap siaga," kata Usman.
Posko bersama antisipasi infeksi virus Corona pada hari Rabu (29/01) didirikan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Pelabuhan Malundung Tarakan dan Bandara Juata Tarakan. Para penumpang dari Tawau, Malaysia masuk dari tiga titik tersebut.
Baca juga: Takut corona, Royal Caribbean larang penumpang warga China
Baca juga: AS tunggu izin kirim tim ahli ke China terkait corona
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37