Sembilan pasien positif corona di Nunukan masuki fase pemulihan

id Corona nunukan

Sembilan pasien positif corona di Nunukan masuki fase pemulihan

Sembilan pasien positif COVID-19 di Nunukan memasuki fase pemulihan

Nunukan (ANTARA) - Sebanyak sembilan pasien positif COVID-19 dari 35 orang yang sedang menjalani perawatan di RSUD Nunukan, Kaltara, telah memasuki fase pemulihan setelah dinyatakan telah mengalami perubahan drastis terhadap perbaikan kondisi kesehatannya.

Jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan, Aris Suyono di Nunukan, Sabtu menjelaskan, ada sembilan pasien saat ini sedang memasuki fase penyembuhan. Kesembilan pasien itu adalah empat orang dari kluster pertama dan lima orang dari kluster kedua yang dinyatakan positif.

Kesembilan pasien ini, kata dia, sebenarnya hasil pemeriksaanswabdari BBLK Surabaya dilaporkan masih positif. Namun, setelah dilakukanrapid testoleh tim medis yang menanganinya di RSUD Nunukan, hasil pemeriksaan IgG masih positif tetapi IgM sudah negatif yang diambil dari sampel darah. Ini menandakan virus tidak berkembang lagi sehingga tidak dapat menularkan lagi.

Secara medis, apabila IGM-nya dinyatakan negatif maka virus dalam tubuhnya sudah tidak berfungsi atau tidak menular lagi dan sudah menuju kesembuhan sehingga mulai dilakukan fase pemulihan. "Jadi hasil pemeriksaan PCR oleh tim medis di RSUD Nunukan tidak menemukan lagi virus aktif ataupun mati dalam tubuh pasien," ujar Aris.

Baca juga:Tambahan enam positif COVID-19 di Nunukan termasuk balita

Baca juga:Dua WN Malaysia diisolasi di Nunukan positif terjangkit COVID-19


IgG adalah sejenis antibodi yang paling banyak berada dalam darah manusia dan cairan tubuh lainnya yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi dengan cara mengikat bakteri atau virus sebelumnya yang pernah terpapar dalam tubuh. Sedangkan IgM adalah antibodi yang terbentuk saat pertama kali terinfeksi oleh virus atau bakteri jenis baru. Boleh dibilang, IgM adalah garda terdepan pertahanan tubuh.

Meskipun virus dalam tubuh pasien bersangkutan tidak berfungsi lagi, tetapi diakuinya butuh waktu untuk pemulihannya sehingga kesembilan pasien ini akan dipilah atau dipindahkan perawatannya di Puskesmas Binusan.

Hanya saja memang masih ada kendala karena jumlah perawat atau tenaga medis di RSUD Nunukan sangat kurang sehingga perlu penambahan SDM khusus untuk menangani pasien COVID-19 pada saat dipindahkan ke Puskesmas Binusan.

"Jadi kita akan pisahkan dulu pasien yang sudah lama dengan pasien yang baru," kata Aris. Pada saat ini, pasien COVID-19 baru dengan lama telah dipisahkan di RSUD Nunukan. Pemisahan ruangan perawatan setiap pasien ini disesuaikan dengan dampak dan resikonya.

Sebenarnya, sembilan pasien yang sedang memasuki fase penyembuhan ini sudah bisa diisolasi mandiri di rumahnya, hanya saja dikhawatirkan masyarakat atau tetanganya belum bersedia menerimanya.

"Sebenarnya sembilan pasien ini sudah bisa isolasi mandiri. Tapi apakah masyarakat atau keluarganya mau terima? Makanya kita pindahkan saja ke Puskesmas Binusan untuk masa pemulihannya sampai sembuh total," kata Aris.

Mengenai anak usia dua tahun yang dinyatakan positif COVID-19 dan pernah diisolasi mandiri di rumahnya tetap diprotes oleh tetangganya, Aris menyatakan masih berada di RSUD Nunukan untuk fase terapi yang membutuhkan waktu hingga sembilan hari.*

Baca juga:Jubir: PDP di Nunukan yang meninggal hasil "swab"-nya negatif COVID-19

Baca juga:Dampak COVID-19, penumpang kapal di Nunukan turun hingga 50 persen
Pewarta: Rusman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS