Gubernur Kaltara silaturahmi alumni jurusan Agribisnis 2020

id pertanian

Gubernur Kaltara silaturahmi alumni jurusan Agribisnis 2020

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie mengikutisilaturahmi alumni Universitas Mulawarman, Samarinda jurusan Agribisnis 2020 yang mengangkat tema "Peran Alumni Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dalam Mempersiapkan Pelaksanaan Aktivitas Masyarakat Produktif". Dokumen Pemprov Kaltara

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie mengikutisilaturahmi alumni Universitas Mulawarman, Samarinda jurusan Agribisnis 2020 yang mengangkat tema "Peran Alumni Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dalam Mempersiapkan Pelaksanaan Aktivitas Masyarakat Produktif".

"Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan mengikuti silaturahmi alumni jurusan Agribisnis 2020," kata Irianto di Tanjung Selor, Minggu.

Pada silaturahmi melalui virtual dihadiri Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Mulawarman (Unmul) Bapak Prof Dr Ir Rusdiansyah dan Ketua Jurusan Agribisnis Ir Widiansyah Effendi.

"Setelah 38 tahun kelulusan dari Unmul, saya melihat ada kemajuan yang pesat dalam kelulusan mahasiswa. Namun terpenting bagi kita semua mengubah mindset akan segala hal," kata Irianto.

Ini sulit dilakukan, karena banyaknya pergaulan terkini, dia mengamati bahwa banyak orang berpendidikan yang bersikap tidak produktif, disinformasi, mengkonsumsi berita bohong dan lainnya.

Untuk kedepannya, walau memang betul alumni Sosek Faperta dalam karirnya sebagai birokrat maupun politisi cukup berhasil, namun sebenarnya peran dari fakultas hanya mengantarkan saja. Lebih banyak peran dari diri sendiri, juga peran organisasi baik dari dalam maupun luar universitas.

Para alumni harus lakukan upaya mandiri dalam meraih sukses dalam kehidupannya. Alumni agribisnis juga pertanian memiliki spirit yang bagus dalam kehidupannya.

Alumni agribisnis bisa berkarir di mana saja. Jarang yang ada berkarir di usaha pertanian.

Dia mengharapkan bahwa sebagai alumni, fakultas dan jurusan dapat mengelola agar alumni kita kedepan dapat menekuni usaha pertanian. Dari itu, kurikulum perlu revitalisasi dan aktualisasi serta mengarah kepada usaha aplikatif.

"Saya juga belum pernah diundang secara langsung dari Fakultas Pertanian untuk memberikan kuliah umum," kata Irianto.

Hal ini penting untuk transfer ilmu dan pengalaman. Dan, pengalaman adalah fakultas kehidupan. Perlu juga menghadirkan pelaku usaha pertanian yang sukses untuk sharing ilmu dan pengalaman.

Selain mengubah mindset perlu juga membina komunikasi dan networking. Dengan komunikasi yang baik segala masalah dapat diselesaikan.

Serta perlu dipahami mengenai arti agribisnis. Ini harus ditekankan pemahamannya kepada para mahasiswa. Sesungguhnya, pekerjaan agribisnis adalah terkait rantai sektor pangan. Dengan demikian, dapat menjelaskan kepada mahasiswa bahwa lulusan agribisnis dapat menjadi apa.

"Kita juga harus dapat meyakinkan bahwa agribisnis dapat berperan apa bagi pembangunan daerah. Prospeknya seperti apa," katanya.

Juga perlu ditanamkan bahwa peluang alumni agribisnis cukup baik utamanya dari semangat kewirausahaan. Ini belum direalisasikan secara maksimal, akibatnya mahasiswa hanya berorientasi secara umum.

Salah satu masalah pertanian dalam merealisasikan strategi pembangunan pertanian, adalah menjual hasil pertanian. Ini harusnya diambil-alih oleh alumni pertanian untuk memikirkan upaya yang baik dalam penjualan produk pertanian di Indonesia, khususnya Kaltim dan Kaltara. Padahal potensi kita besar sekali, namun kita belum mampu mengolahnya dengan baik.

Terakhir, urusan pangan akan jadi masalah yang harus dikelola manusia. 37 persen masyarakat Indonesia hidupnya dari sektor pertanian. Tapi tak pernah dirinci dalam dialog mengenai pertanian.

Petani kita, kurang sejahtera. Padahal dalam pertanian modern, dengan upaya yang ada mereka menjadi kaya dan sejahtera.

Menurutnya perlu membangun kurikulum yang membangun mindset, semangat kewirausahaan, dan adanya pelatihan langsung bagi mahasiswa dengan sharing dari pelaku usaha pertanian moderen di Indonesia. Bisa berbentuk sekolah lapang. Ketangguhan alumni sangat butuh dibangun.

Perlunya membangun jaringan ke dunia usaha pertanian yang mampu meningkatkan kualitas alumni. Dari itu, perlu pemagangan yang matang sehingga alumni siap menghadapi dunia kerja.

Intinya, adalah tinggal mengeksekusi potensi dan prospek pertanian yang ada. Karena konsep yang dibuat selama ini, sangat baik. Konsep itu yang harus direalisasikan dengan kerja keras.
Baca juga: Mentan: perkuat program padat karya sektor pertanian
Baca juga: Benahi Pertanian 3 Kabupaten Penyangga Pangan IKN Baru