Dua pasien COVID-19 di Tarakan dinyatakan sembuh

id covid

Dua pasien COVID-19 di Tarakan dinyatakan sembuh

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti. Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Sebanyak dua pasien COVID-19 di Tarakan dinyatakan sembuh, jadi total kumulatif yang sembuh sebanyak 104 orang.

“Dua pasien yang sembuh dari COVID berinisial SR (49), warga Kelurahan Pamusian dan RVR (46),” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Kamis.

Sedangkan jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Tarakan sebanyak 134 orang. Saat ini penambahan kasus konfirmasi COVID-19 merupakan pelaku perjalanan dan kontak erat dari pelaku perjalanan.

“Seluruh masyarakat Kota Tarakan wajib patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan COVID-19, agar tidak semakin menyebar dan meluas,” kata Devi.

Jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 111 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.

“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.

Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 210 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.

Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.

Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Dan situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Erick Thohir sebut vaksin COVID-19 gratis, mulai awal 2021
Baca juga: Antonio Banderas sembuh dari COVID-19