Tarakan (ANTARA) - Tersangka MH pelaku pelemparan batu di Polres Tarakan, Minggu (25/4) akan menjalani pemeriksaan psikologi.
"Kita baru merencanakan pemeriksaan dengan melibatkan psikolog. Pelaksanaannya mungkin di minggu ini, pada Kamis atau Jumat," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi di Tarakan, Selasa.
Dijelaskannya saat melakukan pemeriksaan ke rumah pelaku yang ada di Jalan Gajah Mada, Tarakan belum ditemukan adanya buku - buku yang mengarah ke radikalisme.
Pelaku sehari - hari bekerja sebagai buruh lepas. Sampai saat ini polisi masih melakukan penelusuran latar belakang pelemparan batu bata yang menyebabkan pecahnya kaca di ruang penjagaan Mapolres Tarakan.
Saat insiden terjadi ruang penjagaan Mapolres Tarakan lagi dijaga dua personel polisi yang sedang bertugas.
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Utara untuk mendalami motif pelemparan batu ke Mapolres Tarakan apakah ada unsur radikal atau tidak.
Pasal yang dikenakan adalah 212 , 231, 351 dan 406 KUHP yang hukumannya maksimal ancaman lima tahun penjara.
"Motifnya pelaku mengaku handphone miliknya disadap oleh polisi. Ada unsur kebencian dengan polisi, dimana ada foto - foto kebencian pada polisi ada dalam handphone pelaku," kata Fillol.
Pengakuan pelaku belum pernah terkait masalah hukum sebelumnya dan saat ini pelaku sudah di tahan di Mapolres Tarakan.
Baca juga: Kapolda akui Kaltara rawan radikalisme
Berita Terkait
Tersangka teroris terafiliasi ISIS di Bekasi ditangkap Dansus
Senin, 14 Agustus 2023 18:25
BNPT dalami dugaan teroris, kasus perempuan bercadar bawa senjata
Rabu, 26 Oktober 2022 9:56
Telaah - Mengapa wanita muda sasaran teroris untuk digaet jadi anggota ?
Selasa, 25 Oktober 2022 16:19
FKPT Kaltara: Perkuat trilogi pendidikan cegah radikalisme di sekolah
Minggu, 17 Juli 2022 8:06
391 orang cabut bai'at massal mantan anggota NII di Dharmasraya, Kadensus 88 AT Polri: Jumlah paling besar
Kamis, 28 April 2022 1:12
Densus tangkap 11 terduga teroris di NTB dan Lampung
Selasa, 8 Maret 2022 18:10
Dihina sebagai teroris, jagoan Afganistan cekik petarung Israel
Sabtu, 30 Oktober 2021 12:57
Kondisi Geografis Sebabkan Kaltara Rawan Radikalisme
Rabu, 25 Agustus 2021 22:46